ChanelMuslim.com – Menyusul turunnya harga minyak mentah dunia di kisaran harga USD 20 perbarel, anggota Komisi VII DPR RI dari FPKS, Mulyanto, minta Pemerintah segera melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah harus komitmen dengan ketentuan yang dibuat sendiri bahwa harga jual BBM dalam negeri akan mengikuti mekanisme pasar minyak dunia. Sehingga ketika harga minyak mentah dunia anjlok dari kisaran USD 60 perbarel ke USD 20 perbarel seharusnya harga jual ke masyarakat juga harus disesuaikan.
“Pemerintah jangan mau ambil untung saja dalam penyediaan BBM bagi rakyat. Ketika harga minyak dunia naik, harga BBM ikut naik. Tapi ketika harga minyak dunia turun, harga BBM malah tidak ikut turun.
PKS menagih komitmen Pemerintah dalam melayani rakyat. Kalau benar Pemerintah menetapkan harga jual BBM berdasar harga minyak dunia maka harusnya sekarang harga BBM sudah turun,” tegas Mulyanto.
Mulyanto paham bahwa harga minyak dunia bukan satu-satunya variabel penentuan harga jual BBM. Masih ada variabel lain yang perlu dihitung, seperti perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar dan periode pembelian persediaan minyak mentah untuk diolah sebagai BBM yang akan dipasarkan.
Namun, dengan penurunan harga minyak mentah dunia hingga 50% harusnya penurunan tetap dapat dilakukan meskipun pada saat yang sama nilai tukar rupiah terhadap dolar juga sangat tinggi.
Sebab dalam perhitungan nilai jual BBM kepada rakyat, harga beli minyak dunia merupakan komponen utama yang sangat menentukan. Sementara komponen nilai tukar dan lainnya tidak terlalu berpengaruh secara signifikan.
Mulyanto mengapresiasi program delivery service BBM yang dibuat Pertamina. Namun, yang lebih penting dari itu dan sangat ditunggu-tunggu masyarakat dalam kondisi seperti sekarang adalah kebijakan penurunan harga BBM.
“Penurunan harga BBM dalam negeri tersebut tentu akan membantu meringankan beban masyarakat di tengah wabah Covid-19 yang melanda Indonesia,” tandas Mulyanto.[My]