PENYERBUAN kompleks Masjidil Aqsha kembali terjadi pada Sabtu, 3 Agustus 2025, saat lebih dari 3.000 pemukim ilegal Yahudi yang dikawal militer dan polisi Israel memasuki situs suci tersebut.
Aksi itu dipimpin langsung oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir.
Menanggapi kejadian tersebut, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam keras penyerbuan tersebut, yang dinilai sebagai bentuk kezaliman besar dan penistaan terhadap tempat ibadah umat Islam.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tindakan ini disebut bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional.
Dalam pernyataannya, Jama’ah Muslimin menyebut Israel sebagai pelaku terorisme negara (state terrorism) paling brutal di dunia.
Mereka menuduh Israel melakukan kejahatan berat secara sistematis, mulai dari penyerbuan tempat suci, pembantaian di Gaza, hingga penggunaan senjata terlarang.
Penyerbuan Zionis Israel ke Masjidil Aqsha Disebut sebagai Kezaliman Terbesar
Baca juga: Israel Berencana Menduduki Gaza Secara Total, YPSP Ungkap Tujuan dan Solusi yang Perlu Dilakukan
Organisasi ini juga menyerukan kepada pemimpin dunia untuk mengambil langkah tegas, termasuk mengucilkan Israel dari pergaulan internasional, membawa para pejabat Israel ke Mahkamah Internasional, serta mendukung gerakan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap produk dan entitas yang terafiliasi dengan Israel.
Jama’ah Muslimin juga mengkritik keras sikap pasif lembaga internasional seperti PBB, OKI, dan Liga Arab, yang dinilai tidak bertindak tegas terhadap kejahatan Israel.
Pernyataan itu diakhiri dengan dukungan penuh kepada rakyat Palestina sebagai penjaga terdepan Masjid Al-Aqsa, serta imbauan kepada umat Islam global untuk mempererat ukhuwah yang menjadi kunci turunnya rahmat dan pertolongan Allah untuk segera terbebaskannya Masjid Al-Aqsha.
Tak lupa selalu berdoa agar Allah memberikan kejayaan kepada Islam dan muslimin serta kehancuran bagi musuh-musuh Allah yang berusaha menentang tegaknya keadilan dan perdamaian dunia.[Sdz]