PENTINGNYA memahami secara ilmiah tentang penyembelihan kurban sesuai syariat Islam.
Manakah yang lebih baik, penyembelihan secara Syariat Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur, Anis Byarwati, (19/6/2022).
Dalam Pelatihan JULEHA (Juru Sembelih Halal) di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Anis mengatakan bahwa para juru sembelih harus memahami alasan menyembelih hewan secara syariat Islam, khususnya dari sisi ilmiah.
“Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis,” kata Anis.
Sedangkan, tambah Anis, Metode Barat mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
Dikutip dari sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan di Hannover University, Jerman, mereka melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit.
Penyembelihan secara Syariat Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
Baca Juga: Daging Halal Apakah hanya pada Proses Penyembelihan?
Pentingnya Memahami secara Ilmiah tentang Penyembelihan Kurban sesuai Syariat Islam
Anis yang juga merupakan Anggota Komisi XI DPR RI, secara detail menjelaskan bahwa hasil dari penelitian ilmiah tersebut membuktikan penyembelihan secara syariat Islam ternyata lebih ‘berperikehewanan’.
Apalagi ditambah dengan anjuran untuk menajamkan pisau agar hewan sembelihan tidak merasa sakit.
“Pisau tajam yang mengiris leher, ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Melainkan hanya sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja, yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan itu juga menyampaikan kembali pentingnya kaum muslimin memahami syariat menyembelih hewan qurban, tidak hanya dari sisi fiqih, namun juga secara ilmiah.
“Tentu, ini juga merupakan suatu hal penting untuk kita sebagai muslim, memahami syariatnya, tidak hanya secara fiqih namun juga secara ilmiah, agar kita dapat menyembelih secara tepat dan benar,” ungkap Anis.
Bukan hanya itu, Anis mengatakan bahwa kita juga bisa memahami dengan benar, bahwa hewan yang disembelih tersebut tidaklah merasa kesakitan.
Menjelang persiapan Idul Adha 1443H, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM Mahatma bekerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Juru Sembeli Halal (JULEHA) Jakarta Timur menyelenggarakan Edukasi dan Pelatihan Sembelih Halal.
Di akhir acara, Anis mengapresiasi terselenggaranya acara yang sangat bermanfaat ini.
“Kewajiban menyembelih dengan syariat Islam termasuk dari ibadah. Semoga kontribusi saya dalam acara ini, walaupun saya tidak ikut menjadi penyembelih, termasuk ibadah dan menjadi amal sholeh serta menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari perhitungan,” pungkasnya.[ind]