ChanelMuslim.com – Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini sebanyak 7,01 juta jiwa menurut data Badan Pusat Statistik. Untuk membantu peran pemerintah, LAZ al- Azhar membuat program Rumah Gemilang Indonesia (RGI).
Program tersebut bertujuan mengentaskan pengangguran di usia produktif. Ada 6 pelatihan yang diadakan di Rumah Gemilang Indonesia, yaitu pelatihan aplikasi perkantoran, desain grafis, fotografi dan videografi, tata busana, teknik komputer dan jaringan, dan teknik sepeda motor.
Rahmatullah Sidik selaku Kepala Divisi Program LAZ Al-Azhar mengatakan Rumah Gemilang Indonesia didirikan pada tahun 2009 dan mencapai 1.750 yang sudah diluluskan RGI pada wisuda angkata 17 ini.
"Saat ini, sudah angkatan 17, kita sudah memberikan akses untuk keahlian. 60 persen dari mereka itu sudah mempunyai pekerjaan dan mempunyai penghasilan untuk membantu keluarganya yang tidak mampu," katanya di temui di Aula Buya Hamka – Komplek Masjid Agung Al Azhar, Kamis (28/12/2017).
Mereka yang mendaftar dan masuk mengikuti pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia, kata Rahmat, semuanya adalah dhuafa.
"Jadi kita dalam seleksi itu mengutamakan kedhuafaan daripada pendidikan. Di Rumah Gemilang ini tidak masalah asal usul pendidikannya, yang penting, mereka itu dhuafa yang mempunyai keinginan untuk maju dan berkembang. Itu yang terpenting karena mereka dibiayai oleh zakat dan infak sedekah yang memang fokusnya untuk pengentasan kemiskinan dan keluarga dhuafa," kata pria berkacamata ini.
Sekarang Rumah Gemilang Indonesia meluluskan 270 anak dari angkatan ke-16 dan ke-17. Mereka yang diwisuda juga diberi penghargaan karena berprestasi. Ada 14 orang berprestasi dari kedua angkatan itu.
Mereka berprestasi tersebut, kata Rahmat, bukan hanya dinilai dari akedemisnya tetapi juga akhlakul karimah dan integritas serta kedisplinan.
"Jadi tidak hanya raport ya nilai formal seperti itu, integritas, kedisplinan, akhlakul karimah dan karya," katanya.
Dalam proses pendidikan di Rumah Gemilang Indonesia ada beberapa tahap.
"Pertama, pendidikan latihan selama 5 bulan. Kedua, workshop secara kelompok sesuai jurusannya. Ketiga, dimagangkan di perusahaan," kata Rahmat.
Rata-rata, 60 persen yang magang di sebuah perusahaan langsung diminta bekerja di perusahaan tersebut setelah magang selesai.
"Sedangkan 40 persennya, ada yang bekerja menjadi karyawan bukan karena keahlian selama pelatihan. Kedua, berusaha sendiri. Sebagian dari mereka termanfaatkan sebagiannya bekerja di luar skill ini," tambahnya.
Rahmat berpesan, mereka yang ingin belajar dan sudah lulus di Rumah Gemilang agar mengingat dua hal.
"Saya selalu ingatkan mereka seperti ini, kalian makan tidur dan bisa belajar seperti ini karena dana zakat. artinya dana ibadah lain, maka kalian harus malu jika tidak meningkatkan ibadah kepada Alloh. Selain itu, kalian bisa belajar di sini karena bantuan dari orang lain. Maka kalian harus malu kalau tidak bisa membantu orang lain," katanya. (Ilham)