ChanelMuslim.com – Di tengah serangkaian laporan media yang menyebarkan kesalahpahaman tentang Muslim Bosnia, para pemuda Muslim Bosnia mengecam klaim bahwa desa mereka telah menjadi sarang untuk merekrut anggota ISIS. Dengan tegas mereka menolak ajaran yang menyimpang dari kelompok militan tersebut.
“Media memiliki hak untuk mengatakan apa pun yang mereka inginkan tentang kami dan kami tidak bisa berbuat apa-apa tentang itu. Mereka menyebut kami teroris untuk merusak citra Islam,” ujar Edis, warga Gornja Maoca, mengatakan kepada Gulf News.
Dia kemudian menggunakan kutipan dari Al-Qur’an: “Tunjukkanlah bukti jika kamu memang benar. Tapi mana buktinya mereka? Begitu ketegangan turun di negeri ini, mereka mencoba untuk meningkatkannya lagi.”
Edis adalah salah satu dari beberapa warga di desa Bosnia Gornja Maoca yang mau berbicara dengan media setelah banyak warga desanya kehilangan kepercayaan kepada wartawan.
Desanya, seperti komunitas kecil yang tersebar di Bosnia, telah menjadi pusat dari serangkaian kontroversi di media nasional dan internasional, dengan tuduhan sebagai basis perekrutan teroris.
Kontroversi terakhir itu terjadi pada bulan Juli 2015, ketika Daily Mirror Inggris menyatakan bahwa desa Ošve telah digunakan untuk kamp pelatihan ISIS dan bisa menjadi pangkalan untuk melakukan serangan teror di Barat.
“Kami pikir ISIS telah menyimpang dari Islam mainstream,” katanya dalam campuran bahasa Arab, Bosnia dan Inggris.
“Ada ratusan desa terpencil seperti Maoca di Bosnia, tidak ada yang istimewa tentang kami,” ujar warga Gornja Maoca lain yang ingin namanya dirahasiakan.
“Isu radikalisme di Bosnia sering meledak di luar proporsi dan digunakan untuk tujuan politik guna menggambarkan Bosnia sebagai ancaman bagi Eropa dan tempat berkembang biak bagi terorisme,” kata Mufti Sarajevo.
Banyak warga Bosnia frustrasi oleh laporan media yang berusaha mati-matian untuk menghubungkan Bosnia dengan ISIS.
“Semua orang tampaknya memiliki kepentingan dalam menggambarkan Muslim Bosnia sebagai teroris,” kata seorang warga Bosnia.
“Saya menganggap ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Bosnia Herzegovina adalah krisis ekonomi, karena krisis ekonomi di seluruh dunia sangat mempengaruhi negara kami,” tandas Menteri Pertahanan Bosnia, Marina Pendeš, kepada Gulf News.[af/onislam]