ChanelMuslim.com- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyayangkan penyebutan ‘Full Day School’ oleh pihak tertentu berkenaan dengan kebijakan baru pendidikan oleh Kemendikbud.
Melalui press rilisnya, Senin (19/6), Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan sikap sebagai berikut:
1. Setelah berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menemukan fakta, Mendikbud tidak pernah membuat kebijakan dengan nomenklatur “Full Day School”, namun disayangkan narasi seolah Akan didorong full day school terus diproduksi sehingga muncul perspektif mendikbud mendorong sekolah satu harian penuh. Jadi, publik sengaja disesatkan oleh berbagai narasi-narasi yang cenderung politis penuh dengan upaya membunuh karakter Mendikbud.
2. Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, menilai, permendikbud 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang disesatkan menjadi “full Day School” tersebut oleh beberapa pihak, berorientasi pada implementasi “Penguatan Pendidikan Karakter”, justru, Bagi Kami, Mendikbud berusaha melaksanakan visi revolusi mental yang menjadi visi utama Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
3. Kekhawatiran bahwa, permendikbud tersebut Akan merugikan madrasah Diniyah, justru tidak beralasan, melalui Permendagri tersebut, Madrasah Diniyah memiliki kesempatan lebih luas dikoneksikan dengan Sekolah Umum sehingga MI bisa berkembang bersamaan dengan Sekolah Umum mencerdaskan anak bangsa khususnya, dalam upaya penguatan karakter.
4. Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendi yang Kami kenal adalah orang yang Tegar dan Tegas dengan pendirian beliau. Bila Ikhtiar ikhlas beliau menindaklanjutkan instruksi Presiden untuk menguatkan Pendidikan karakter Untuk merealisasikan visi revolusi mental masih belum dipahami sebagian kelompok tertentu sehingga memunculkan istilah dan narasi yang dianggap menyesatkan, Meski Sudah dijelaskan secara langsung, dan Sudah dapat diterima dengan baik melalui dialog. Tentu beliau Akan bersikap dengan proporsional dan tegas, Kami yakini Jabatan menteri bukan tujuan beliau dan kapan saja beliau pasti siap melepaskannya. Memberikan kontribusi mencerdaskan dan mendorong perubahan akhlak anak bangsa adalah tujuan utama beliau. (Mh/ind/foto: universitas sultan ageng tirtayasa)