Chanelmuslim.com-“Islam bukan sekadar agama, tetapi sekaligus pusat peradaban,” ujar Ustadz Adnin Armas dalam seminar PemimpinQU, bertema “Pemimpin Pembangun Peradaban”.
Ahad (22/1), bertempat di kampus Universitas Al-Azhar, Jakarta Selatan, Young Islamic Leaders (YI Lead) menggelar seminar yang bertajuk Pemimpin Pembangun Peradaban. Seminar itu dihadiri oleh Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Indra Uno, Ustadz Adnin Armas, dan Ustadz Shamsi Ali, Imam Besar Masjid New York.
Tidak jarang, berkembang stigma-stigma negatif di kalangan pemuda muslim mengenai pemimpin muslim yang dianggap tidak amanah atau tidak “bersih” dalam memimpin suatu lembaga.
Oleh karenanya, acara tersebut merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh YI Lead untuk mengubah dan pemberikan pemahaman kepada para pemuda atau peserta seminar dalam memandang Islam dan pemimpin Islam.
Pembahasan yang didiskusikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh YI Lead adalah persoalan Islam sebagai agama yang menjembatani dunia politik dan ekonomi.
Dikatakan oleh Indra Uno, yang melihat Islam dari segi ekonomi, bahwa ekonomi di Indonesia dapat stabil apabila para pemuda muslim dapat terus belajar dan percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki.
“Ketika saya mengajar mahasiswa S-3 di FEB UI, rata-rata semua mahasiswa saya bercita-cita untuk menjadi pebisnis. Tetapi sangat jarang bahkan tidak ada yang bercita-cita menjadi penentu ekonomi. Padahal, dengan menjadi penentu kebijakan ekonomi, mereka bisa mengubah ekonomi bangsa di mata dunia,” tutur Indra Uno.
Indra menambahkan bahwa pemuda muslim dapat mengambil andil dalam peradaban di Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat olehnya.
“Dengan membuat kebijakan ekonomi, Anda bisa menciptakan kestabilan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengubah hidup orang lain. Dengan begitu, Anda dapat dikatakan sebagai pemimpin, tentunya pemimpin yang menjalankan kebijakan ekonomi yang Islami, sesuai ajaran Islam,” tambah Indra Uno yang menggantikan Sandiaga Uno karena harus berkampanye di tempat lain.
Selaras dengan hal itu, Ustadz Adnin Armas menegaskan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersamaan dan peradaban dunia.
“Mari kita lihat sejarah Islam. Para pencipta peradaban adalah orang-orang muslim. Bahkan, akar dari kata peradaban pun berasal dari din. Jadi, sudah jelas Islam mengajarkan soal peradaban. Kita harus bersatu, jangan biarkan terus-menerus terprovokasi,” ujarnya.
Ustadz Adnin menambahkan, surah Al-Maidah: 51 adalah bukti bagi pemuda muslim untuk saling mempercayai dan tolong menolong dalam membangun peradaban pemimpin muslim.
Sementara, Imam Shamsi Ali mengatakan, muslim harus menjadi pemuda muslim yang sesungguhnya dan mengedepankan solidaritas iman dan takwa.
“Kalau semisal saya mencalonkan diri jadi pejabat pemerintah di New York, tidak akan mungkin saya terpilih. Di sana, muslim itu adalah kaum yang minoritas dan secara otomatis, mereka hanya akan memilih pemimpin yang satu keyakinan dengannya. Lantas di sini, di Indonesia, jika ada pemimpin muslim yang hendak memimpin, adakah alasan Anda untuk tidak mendukung dan memilihnya?” ujar Ustadz Shamsi Ali.(ris/ind)