chanelmuslim.com – Pria ini mungkin bukan public figure yang sering menjadi pemberitaan, namun prestasinya telah diakui secara Internasional. Sang ‘HABIBIE MUDA’ beberapa orang menyebutnya. Generasi membanggakan dari Indonesia, pemecah teori matematika yang selama 30 tidak ada yang bisa memecahkannya, Siapakah Dia?
Yogi Ahmad Erlangga, pemecah rumus matematika Persamaan Helmholtz. Pria kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974 ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun.
‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini.
Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.
Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA. Penelitiannya dilakukan dari sejak tahun 2001 dan selesai di tahun 2005, yang merupakan murni penelitian matematika.
Hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan ERLANGGA EQUATION. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda.
“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah.
Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.
Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. “Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi.”
Khusus untuk ITB, sambung pria kalem ini obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.
Meski sudah memecahkan rumus matematika yang sulit ia masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik. Pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce ini pun mempunyai kebiasaan shalat lima waktu di masjid.
Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika. Kini DR. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.
Pada 12 Agustus 2012, Aburizal Bakrie menyerahkan penghargaan kepada 6 orang yang berprestasi. Termasuk kepada Yogi Ahmad Erlangga. Setiap pemenang masing-masing akan mendapatkan penghargaan berupa trofi, piagam, dan uang sebesar Rp250 juta. Penghargaan diserahkan di XXI Ballroom Djakarta Theatre Jakarta.
Kehadiran Yogi Ahmad Erlangga menjadi satu pemicu bahwa anak Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berprestasi di dunia Internasional. Seperti penggalan lagu kebangsaan, ayo anak bangsa singsingkan lengan baju untuk bangun negeri. Jangan terlena dengan usia yang masih muda sehingga banyak membuang waktu untuk hal tak berguna. (w)
sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1453247408027161&id=100000257465762