ChanelMuslim.com – Pedagang mainan di Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur pada Selasa (24/3/2022) jelang Ramadan ini mengeluhkan omzet menurun karena sepinya pengunjung. Beberapa toko mainan di dalamnya banyak yang tutup semenjak pandemi.
Atin, salah satu penjual mainan, mengatakan selama sebulan terakhir ini dagangannya tak banyak terbeli.
“Bisa dikatakan keuntungan saya bulan ini nol,” keluh wanita yang mengenakan hijab coklat tersebut.
Baca Juga: Pasar Halal Pertama di Birmingham Dipadati Pengunjung
Pedagang Mainan di Pasar Gembrong Keluhkan Omzet Menurun Jelang Ramadan
Jika sebelum pandemi ia bisa meraih omzet jutaan rupiah per hari, namun pada masa pandemi, dapat ratusan ribu rupiah ia sudah bersyukur.
Semenjak pindah ke gedung baru, penjualannya berkurang. Lokasi Pasar Gembrong sebelumnya digusur untuk pembangunan tol Becakayu.
Di lantai satu pasar Gembrong, banyak kios yang tutup, lebih lagi di lantai dua, hanya berkisar tiga sampai empat kios yang buka.
Menjelang Ramadan dan hari raya ini, baik Atin maupun beberapa pedagang lainnya tidak memiliki persiapan khusus.
Sebelum pandemi, mereka biasanya akan lebih banyak menyediakan barang dagangan.
Yang berbeda dari Ramadan kali ini, menurut perkiraannya, hanya jam dagang yang akan lebih singkat karena harus menyiapkan buka puasa untuk keluarga.
Kondisi yang ia rasakan ini, menurutnya, juga dipengaruhi oleh anak-anak yang sekolah dari rumah. Para pedagang mainan keliling memasok barang dagangannya dari Pasar Gembrong ini.
Tidak ada aktivitas ke sekolah membuat penjual mainan keliling terkena imbasnya, dan tentunya, para penjual mainan di Pasar Gembrong.
Demikian pula dengan Desta, penjual mainan yang sedang duduk di lesehan kios tetangganya itu mengatakan,
“Ya kalo hari biasa sebelum corona kita bisa dapet lima juta lebih perhari, tapi selama corona cuman cukup buat makan, sekitar 100 ribu per hari,” ungkapnya dengan senyum pahit.
Berbelok ke sebelah kiri dari kios Atin, ada kios milik Heni yang baru berjualan selama tiga bulan. Ia menjual poster untuk anak-anak dan beberapa mainan.
Saat ditemui oleh pihak Chanel Muslim, ia sedang melayani pembeli yang akan menjual kembali barang dagangannya.
Tak berbeda jauh dengan Atin dan Desta, penghasilan Heni perhari tidak menentu, kadang-kadang sampai satu juta kadang-kadang hanya ratusan ribu rupiah, begitu pula persiapan untuk Ramadan tidak banyak dilakukan.
Demikian situasi pasar yang dulunya surga mainan ini, kini para pedagangnya mengeluhkan penurunan omzet beberapa hari jelang Ramadan. [Ln]