ChanelMuslim.com- Bekasi (25/4) – Pengaruh media sosial dan media online semakin besar terhadap perilaku warga dalam pemilihan kepala daerah, terutama wilayah metropolitan baru. Karena mayoritas pemilih terdiri kaum muda yang akrab dengan internet atau generasi millennial. Hal itu terungkap dalam monitoring media sosial dan media online oleh Lembaga Kajian Strategi dan Pembangunan (LKSP).
Pada periode pelacakan (tracking) 9-24 April 2018 tercatat 1,76 juta netizen yang terlibat percakapan atau menyinggung/menyebarkan berita tentang Pilkada Bekasi. Dari jumlah netizen tersebut, pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus menjangkau (reach) 1,5 juta netizen (85,32 persen), sementara kandidat petahana Rahmat Effendi-Tri Adhianto hanya menjangkau 258.050 netizen (14,68 persen).
Hasil itu sejalan dengan hasil monitoring LKSP sebelumnya untuk periode 9 – 16 April 2018, terlacak 1,21 juta netizen yang membicarakan Pilkada Bekasi. Pasangan Nur-Firdaus menjangkau 83,34 persen dan Pepen-Tri hanya 16,65 persen. Selain itu, sentimen netizen untuk pasangan Nur-Firdaus juga cenderung positif (66,77 persen) dibandingkan Pepen-Tri (33.33 persen) sebagaimana terekam dalam platform Facebook, Twitter, Instagram dan media online arus utama.
Direktur Center for Indonesia Reform (CIR), Sapto Waluyo melihat hasil monitoring media sosial dan online sebagai tanda pergeseran dalam pemilihan Walikota Bekasi. Selama ini survei menyebutkan elektabilitas petahana lebih unggul. “Dalam konteks media sosial, jangkauan netizen menunjukkan popularitas dan sentimen mewakili favorabilitas. Selangkah lagi bisa dilacak elektabilitas kandidat menurut netizen,” jelas Sapto.
KPU Kota Bekasi baru saja mengumumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.434.351 orang. Sekitar 15 persen adalah pemilih pemula (17-21 tahun). Jika digabung dengan pemilih muda (22-30 tahun) menjadi 35 persen. “Itu segmen pemilih mayoritas di kota metropolitan Bekasi. Perlu dicatat, partisipasi pemilih pada pilkada Bekasi tahun 2013 sangat rendah, hanya 49 persen. Kandidat yang berhasil menggaet hati dan pikiran pemilih pemula dan muda akan memenangkan pilkada,” Sapto menyimpulkan.
Popularitas Nur-Firdaus bisa dipahami karena didukung tokoh yang juga dekat dengan kalangan muda, yakni Gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta (Sandiaga Uno). Akhir pekan lalu (22/4/2018), kedua tokoh idola itu datang ke Bekasi Selatan dan mampir di warung Gabus Pucung. Calon Walikota Nur Supriyanto ikut menemani.
Usai makan satu piring, Sandiaga berkomentar bahwa makanan khas Bekasi itu sangat nikmat. Sandi menilai gabus pucung, sangat cocok untuk dikembangkan jadi usaha Oke Oce. "Enak banget, oke oce bangetlah pokoknya," kata Sandiaga
Kang Aher merespon antusias komentar Sandi. Selama dua periode memimpin Jabar, ia sukses membina pengusaha baru (start up) di pelosok daerah yang mampu menginspirasi pengusaha lain untuk berkembang dan menjadi pengusaha besar. "Kita ingin, start up unjuk gigi menjadi pengusaha baru. Yang baru dan baik kinerjanya terus berkembang, nah yang lama juga diapresiasi agar bisa lebih besar dan melahirkan pengusaha mandiri. Pemprov Jawa Barat siap berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan pusat pertumbuhan baru seperti Kota Bekasi," sambut Aher.
Calon Walikota Bekasi, Nur Supriyanto, merasa bersyukur didukung penuh dua tokoh hebat. “Pertama, Kang Aher yang sukses memimpin Jabar dua periode. Saya ikut mendampingi sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar, dengan segudang prestasi. Pola dan strategi Kang Aher dalam menjalankan pemerintahan akan saya ikuti. Kedua, Bang Sandi adalah sosok baru di Provinsi DKI Jakarta yang berhasil menumbangkan petahana yang kata survei sangat kuat. Maka, cara dan strategi Bang Sandi akan saya tiru untuk mengalahkan petahana di Kota Bekasi,” ujar Nur.
Nur sengaja mengajak Aher dan Sandi untuk mencicipi gabus pucung, agar makanan khas Bekasi itu bisa mendunia seperti rendang atau gado-gado. "Gabus pucung ini makanan khas Bekasi. Saya ajak orang hebat untuk merasakan gabus pucung agar bisa go international," Nur berharap. Harapan Nur menjadi perbincangan hangat di media sosial. (Mh/S)