ChanelMuslim.com – Pemerintah Swiss memutuskan tidak memberikan kewarganegaraan kepada pasangan Muslim yang menolak bersalaman dengan orang yang bukan mahramnya.
Keputusan itu diamini pemerintah Swiss pada Jumat lalu, setelah pasangan Muslim tersebut menjalani wawancara sebagai bagian dari proses mendapatkan kewarganegaraan Swiss.
Pemerintah Swiss menegaskan petugas yang mewawancarai mereka sama sekali tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai agama.
Yang menjadi pertimbangan keputusan, menurut petugas, adalah kegagalan pasangan tersebut untuk berintegrasi dan menghormati kesetaraan gender.
"Konstitusi dan kesetaraan antara pria dan perempuan mengalahkan bigotri," kata Pierre-Antoine Hilbrand, salah seorang anggota komisi yang mewawancarai pasangan tersebut.
Pemerintah Swiss menegaskan bahwa pemohon kewarganegaraan harus berintegrasi dengan komunitas Swiss dan menunjukkan kelekatan dengan Swiss, institusi-institusinya, dan menghormati sistem hukum Swiss.
Walikota Lausanne, Gregoire Junod, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kebebasan beragama termaktub dalam undang-undang setempat, namun "praktik agama tidak boleh berada di luar hukum".
Selain menolak bersalaman dengan orang yang berlainan jenis kelamin, pasangan itu sulit menjawab pertanyaan dari petugas yang berlainan jenis kelamin.
Pemerintah Swiss tidak mengungkap secara rinci identitas pasangan ini, namun media lokal menyebut mereka berasal dari Afrika utara.
Ini bukan pertama penolakan jabat tangan menuai kontroversi di Swiss.
Pada 2016, sebuah sekolah memperbolehkan dua pelajar laki-laki untuk tidak bersalaman dengan guru setelah mereka menolak bersalaman dengan guru perempuan.
Berita ini menimbulkan kehebohan dan berujung pada penundaan proses pengajuan kewarganegaraan keluarga kedua pelajar itu.
Tak hanya di Swiss, seorang perempuan Aljazair ditolak pengajuan kewarganegaraannya oleh pemerintah Prancis setelah menolak bersalaman dengan petugas pria.[ah/bbc]