PARA pejabat Gaza menuntut Israel membebaskan 310 petugas kesehatan yang menjadi sasaran penyiksaan dan menyerukan penyelidikan internasional untuk mengungkap nasib puluhan petugas kesehatan Palestina.
Dikutip dari Aljazeera.com, menurut mereka, petugas kesehatan Palestina telah diculik oleh pasukan Israel dari fasilitas kesehatan Gaza.
Pejabat di Gaza telah mengeluarkan seruan tegas kepada Israel untuk segera membebaskan 310 petugas kesehatan yang saat ini ditahan.
Baca juga: Ratusan Pengunjuk Rasa di Swiss Menuntut Agar Israel Tidak Berkompetisi di Olimpiade 2024
Para Pejabat Gaza Menuntut Israel untuk Membebaskan 310 Petugas Kesehatan
Tindakan ini dipandang sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan, terutama mengingat peran kritis petugas kesehatan dalam memberikan layanan medis di wilayah konflik.
Seruan tersebut muncul di tengah laporan bahwa Dr. Iyad al-Rantisi, 53 kepala bagian wanita Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahiya, Gaza utara, meninggal saat diinterogasi di sebuah penjara Israel pada bulan November.
Terjadi kemunduran drastis aliran bantuan ke selatan Gaza dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan kepanikan dan kelaparan.
Pejabat Gaza mendesak adanya penyelidikan independen oleh badan internasional untuk mengkaji kondisi penahanan dan alasan di balik penangkapan para petugas kesehatan ini.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hak-hak mereka tidak dilanggar dan bahwa penahanan tidak digunakan sebagai alat intimidasi atau hukuman kolektif.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tentara Israel mengatakan rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui ketika utusan AS Amos Hochstein mengakhiri kunjungan ke Beirut yang bertujuan meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah.
Setidaknya 37.372 orang telah tewas dan 85.452 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza. [Din]