ChanelMuslim.com – Pernyataan Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah untuk menjadikan Padang sebagai kota internasional ternyata bukan bualan belaka. Persiapan tersebut sudah dilakukan sejak Mei 2018 lalu. Ketika kereta bandara, KA Minangkabau Ekspres di bandara (21/5/2018). Dengan dibukanya rute kereta menuju Bandar Udara Internasional Minangkabau mengartikan akan diperluas juga kapasitasnya.
Selama ini Bandar Udara Internasional Minangkabau hanya menampung 2,7 juta orang per tahun. Dengan diperluas rencananya bisa menampung sampai 5,7 juta penumpang per tahun.Itu belum termasuk jika penerbangan umroh dari Padang ke Jeddah diregulerkan tahun 2019 nanti. Apalagi, Walikota Padang berencana akan juga sedang menjajaki kemungkinan maskapai asal Timur Tengah untuk transit di Bandara Udara Internasional Minangkabau.
"Kami coba jajaki kemungkinan Emirates yang terbang ke Australia transit di Padang. Karena mereka lewat di atas udara kita,” katanya.
Optimismenya semakin kuat karena Padang mempunyai pangsa pasar pariwisata yang tak kalah dengan destinasi lainnya di Indonesia. Kemenpar juga pernah menyebut, Padang merupakan salah satu dari sepuluh wisata yang dipopulerkan di luar negeri.
Karena itulah Mahyeldi yakin Padang akan menjadi Kota Internasional di masa yang akan datang. Ditambah lagi, Pemerintah Kota Padang juga mengikuti ajang Ocean-Asian.
"Selain Arab Saudi, kami juga menjajaki negara-negara yang ada di Oceania dan Asia, seperti India, Australia, China,"katanya di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Dengan menjajaki kerja sama dengan negara-negara tersebut, ia ingin para investor dari dari negara lain tersebut bisa menginvestasikan ke Kota Padang. Ditambah lagi, ia berkeinginan supaya UMKM kota Padang yang mencapai 80 ribu itu bisa mendapat pangsa pasar dari luar negeri.
"Dengan adanya penerbangan dari Padang ke Jeddah, Kuala Lumpur, dan penerbangan lainnya ke negara-negara Asia dan Oceania itu bisa membuka pasar perdagangan di Kota Padang,"katanya.
Ditambah lagi, pemerintah Kota Padang juga akan melakukan penguatan pada pelabuhan Teluk Bayur. Pelabuhan tersebut direncanakan akan bekerja sama dengan India terkait ekspor barang dari Padang ke negara tersebut.
Untuk diketahui, komoditas ekspor Sumatera Barat khususnya Kota Padang adalah cruide palm oil (CPO), semen, batu bara, cangkang, bungkil, karet, kopi, cengkeh, dan rempah-rempah. Rencananya volume 5 juta ekspor CPO per tahun melalui Teluk Bayur; batu bara 2,5 juta ton; semen 5 juta ton; bucangka (bungkil, cangkang, karet) 1 juta ton; serta cengkeh, kulit manis, kopi (cengkumako) 200.000 per tahun. (Ilham)