ChanelMuslim.com – Musim dingin di selatan Spanyol telah merusak pasokan sayuran seperti selada ke penjuru Eropa. Sayuran lainnya seperti brokoli dan terong juga mengalami hal serupa.
Melansir CNN, beberapa negara Eropa memiliki ketergantungan pada produksi sayuran di daerah selatan Spanyol seperti Murcia, Almeria, dan Valencia, selama musim dingin.
Namun kondisi musim dingin saat ini yang memburuk membuat ketersediaan sayur menjadi langka karena tanaman tumbuh melambat dan menurunkan hasil produksi.
“Kawasan selatan Spanyol adalah ladang makanan bagi Eropa selama musim dingin,” kata Anthony Gardiner, salah satu penyedia produk segar ke berbagai pasar di Eropa. “Kawasan itu memiliki iklimnya sendiri, hangat dan kering, mirip gurun,”
“Namun musim dingin kali ini berbeda. Kami melihat cuaca yang sangat buruk di ladang kawasan Murcia.”
Gardiner memaparkan, selama empat hari sebelum Natal, kawasan ini memiliki jumlah curah hujan yang setara dengan debit air hujan di London selama enam bulan.
“Itu sepenuhnya adalah banjir, dan banyak sayuran yang ditanam hanyut terbawa air,” ujar Gardiner.
Fernando Gomez, manajer salah satu perusahaan yang mengekspor buah-buahan dan sayuran di Murcia mengatakan pasokan selada di daerah tersebut anjlok hingga 40 persen karena cuaca buruk.
Selain itu, persediaan brokoli turun 20 hingga 30 persen. Bahkan, bagi sayuran yang ditanam dalam rumah kaca seperti tomat dan mentimun juga mengalami dampa serupa.
Gomez menjelaskan sayuran yang masih dapat bertahan hidup kini tumbuh amat lambat karena tingginya kelembaban udara di sekitar kawasan tersebut.
“Kami saat ini sedang menanam ulang, namun produksi akan memakan waktu lebih lama dari biasanya hingga siap dipanen, sekitar 70 sampai 80 hari, bila cuaca tidak berubah,” kata Gomez.
Menurut Gomez, kawasan itu dapat memasok kebutuhan sayuran di Eropa hingga 90 persen. Lebih dari setengah produksi dikirim ke Inggris dan Jerman. Selain dua negara itu, Perancis dan Belanda juga bergantung pada kiriman sayuran dari Spanyol.
Akibat krisis sayuran tersebut, beberapa pasar di Inggris membatasi pembelian selada bagi masing-masing pelanggan.
Selain itu, keterbatasan barang mengakibatkan harga selada meroket. Seperti di Jerman, untuk satu bonggol selada dapat dihargai sebesar dua euro.
“Kami mengadakan pengiriman selada dari California untuk mengatasi permintaan,” kata Gardiner. “Namun ini berarti kami menciptakan permintaan tambahan di pasar, yang juga mendorong harga naik. Ini kondisi yang sangat sulit.”[af/cnn]