?ChanelMuslim.com – Sejak satu pekan, frekuensi erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meningkat. Jika sebelumnya erupsi terjadi berkisar empat hingga enam kali sehari, kini meningkat menjadi delapan kali dalam sehari.
Pos Pengamatan Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sabtu (4/2), melaporkan, sejak pukul 00.00 hingga 15.00 terjadi delapan kali erupsi dengan tinggi kolom abu berkisar 800 meter hingga 5.000 meter.
Tidak ada luncuran awan panas yang terjadi, tetapi tampak guguran lava sejauh 1.000 meter ke arah tenggara-timur. Delapan letusan itu terjadi pukul 00.50, 01.12, 01.15, 04.18, 06.57, 10.34, 13.58, dan 14.28. Hujan abu mengguyur kawasan Simpang Empat hingga Berastagi.
Sepanjang Jumat (3/1), Pos Pengamatan Gunung Sinabung mencatat terjadi 13 kali erupsi. Sementara pada hari Kamis terjadi delapan kali erupsi.
Pengamat Gunung Api Sinabung, Deri Al Hidayat, mengatakan, luncuran awan panas tidak terjadi saat erupsi berlangsung. Sementara volume kubah lava belum menumpuk. Pengukuran pada pertengahan Januari lalu menunjukkan volume kubah lava mencapai 1,3 juta meter kubik. Kubah lava Sinabung sebelumnya pernah mencapai 2,6 juta meter kubik.
“Erupsi meningkat karena aktivitas magma dan gas yang diproduksi cukup tinggi,” jelasnya seperti chanelmuslim.com kutip dari laman kompas.com.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, 6 km untuk sektor tenggara-timur, dan 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.
“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diminta waspada terhadap potensi bahaya lahar,” himbauan PVMBG.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Martin Sitepu juga melaporkan pihaknya tetap berpedoman pada rekomendasi PVMBG.
Sampai hari ini tercatat masih ada 2.592 keluarga atau 9.317 jiwa dari sembilan desa dan satu dusun yang mengungsi.
Namun, telah ada rekomendasi bagi PVMBG bahwa warga Desa Kutarakyat yang berjumlah 577 keluarga atau 2.176 jiwa bisa kembali setelah dibangun jalan evakuasi.
Sebelumnya, warga desa itu diungsikan karena untuk keluar-masuk desa harus melewati zona merah.
“Sosialisasi pemulangan kami lakukan Senin depan di Jambur Tongkoh,” lapor Martin. (jwt/kompas)