Chanelmuslim.com. Ribut-ribut kasus “papa minta saham” masih menyisakan berita. Setelah tokoh politik yang banyak disorot media dan jadi omongan publik, Setya Novanto, mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPR RI. Kini giliran figur di belakang rekaman pembicaraan “papa minta saham” itu, Maroef Sjamsuddin, mundur dari jabatannya sebagai presiden direktur PT Freeport Indonesia, Senin (18/1/2016)
Kabar mundurnya Maroef itu cukup mengejutkan di tengah polemik harga penawaran 10,6% saham divestasinya kepada pemerintah Indonesia. Berita pengunduran dirinya muncul setelah beredar secarik surat memo internal disebut berasal dari Maroef dan ditujukan kepada seluruh karyawan PT Freeport Indonesia mengenai pengunduran dirinya tertanggal 18 Januari 2016.
CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson membenarkan pengunduran diri Maroef dengan alasan pribadi dan perusahaan telah menerima pengunduran diri tersebut.
“Kami dalam proses mengidentifikasi presiden direktur baru untuk Freeport Indonesia. Untuk sementara Robert Schroeder (Director and Executive Vice President) akan menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab manajemen Pak Maroef. Semua pegawai yang sebelumnya melapor kepada presiden direktur, sekarang melapor ke Robert Schroeder,” tulis Adkerson, seperti dikutip sindonews.
Masa kerja alumnus Akademi Angkatan Udara, tahun 1980, di perusahaan tambang raksasa dunia, itu terbilang singkat. Usai pensiun dari militer, setahun silam, dirinya diangkat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Ia mendapat tawaran langsung dari Charman of Board, James Robert Moffett, setelah sebelumnya dilihat kinerjanya yang pada saat menjabat Wakil Kepala BIN dinilai mampu menangani pemogokan di PT Freeport Indonesia (2011).
Bagi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, mundurnya Maroef meninggalkan teka-teki. Ia menyebutnya “ada permainan tingkat tinggi” di balik mundurnya Maroef dari posisi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Terlebih sebelumnya, James R Moffet, pimpinan dan pendiri Freeport McMoran juga mengundurkan diri, tepat di pengujung tahun 2015, ketika harga komoditas emas dan tembaga terus mengalami penurunan.
“Kemunduran Maroef menurut saya, betapa pentingnya kita lakukan investigasi terhadap apa yang terjadi dengan Freeport. Ada permainan tingkat tinggi,” kata Fahri tanpa menjelaskan permainan seperti apa.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean, tak begitu terkejut dengan mundurnya Maroef. “Tentu ini sesuatu yang sudah kita prediksi. Di tengah keterpurukan Freeport McMoran dan pengunduran diri Jim Bob (James Moffet—red.) beberapa waktu lalu, serta ketidakpastian masa depan Freeport Indonesia pasca 2021 tentu akan memaksa mundur Maroef Sjamsuddin,” paparnya seperti dipetik RMOL.
Siapa pengganti Maroef? Waktu yang akan menjawabnya. (mr/foto:voa-islam)