ChanelMuslim.com- Gempa dan tsunami di Palu pada 28 September lalu masih menyisakan kisah hikmah. Seorang muazin Masjid Terapung di Pantai Talise, Palu, mengisahkan detik-detik bagaimana tsunami menghantam masjid sesaat sebelum ia mengumandangkan azan Magrib.
Namanya Muhammad Rahman. Usia kurang lebih dua puluhan tahun. Muazin Masjid Terapung ini mengisahkan peristiwa tsunami yang menggulung dirinya dan beberapa jamaah shalat Magrib yang sedang berada di sekitar masjid.
“Saat itu saya sedang bersiap-siap untuk mengumandangkan azan Magrib, tiba-tiba terjadi guncangan yang dahsyat,” ungkap M Rahman.
M Rahman juga masih mengingat, sudah ada beberapa pengunjung masjid yang sudah berada di masjid. Jumlahnya hampir sepuluh orang. Menurutnya, biasanya para pengunjung merupakan para wisatawan religi yang berfoto dan ikut shalat berjamaah.
Seorang pengunjung dan anaknya, masih menurut M Rahman, berlari keluar masjid untuk menghindari hantaman tsunami yang sudah terlihat dari kejauhan. Keduanya berlari melewati jembatan yang menghubungkan masjid dengan bibir pantai. Keduanya pun selamat, sebelum akhirnya jembatan itu ambruk.
Para jamaah sisanya ikut keluar masjid. Namun, saat mereka masih di halaman masjid, tsunami sudah datang. Mereka pun tergulung tsunami.
Di dalam masjid, M Rahman sempat berujar, “Ya Allah, kalau memang Engkau mematikan saya saat ini, saya ikhlas.” Ia pun membaca ayat Kursi dan mengucapkan tahlil terus-menerus.
“Saya menyaksikan para pengunjung dihantam tsunami. Dan mereka semua syahid,” ucap M Rahman.
Pemuda ini hanya sendiri dalam masjid saat tsunami besar menghantam masjid. Kaca-kaca masjid hancur dan beling-beling pecahannya berhamburan ke seluruh ruangan.
“Saya terhempas keluar masjid. Saya tergulung ombak dan tertelan pasir dan air laut. Beberapa pecahan kaca mengenai tubuh saya,” ungkap M Rahman.
Namun, ia bersyukur kepada Allah karena masih bisa selamat dari terjangan tsunami itu. Sebuah pengalangan hidupnya yang begitu dahsyat untuk dilupakan.
“Dari peristiwa itu saya mendapatkan pelajaran. Apa yang Allah timpakan kepada kita, tentu sangat berkaitan dengan apa yang kita kerjakan,” pungkas Muhammad Rahman. (Mh)
Sumber: IZI (Inisiatif Zakat Indonesia, www.izi.or.id)