• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 17 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Minat Generasi Muda Rendah: Perajin Batik Tulis Kian Langka

April 20, 2016
in Berita
75
SHARES
574
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT
image
travel.kompas.com

ChanelMuslim.com – Realitanya, minat generasi muda terhadap Batik Tulis sangat rendah bahkan saat ini sulit mencari tenaga pembantu membatik tangan. Hal tersebut diakui oleh Surtiyah, perajin batik tulis di Desa Majan, Tulungagung.

“Masalah utama dalam pengembangan batik tangan adalah tenaga kerja. Sekarang sulit mencari orang yang bisa membatik secara tradisional,” kata Surtiyah.

Menurut Surtiyah yang telah puluhan tahun menggeluti dunia batik, minimnya tenaga pembatik dipengaruhi dua sebab utama.

Pertama, kata dia, yakni upah atau ekonomi yang dihasilkan dari bekerja sebagai buruh terlalu kecil.

“Kedua, ya karena tidak adanya generasi penerus yang mau dan suka belajar membatik dengan tangan,” ujarnya.

Di tempat usaha rumahan miliknya, Surtiyah mengaku harga batik tulis cukup bagus.

Satu kain batik hasil batik tulis dengan motif Gadjah Mada , kata dia, bisa dijual dengan harga antara Rp500 ribu hingga Rp750 ribu.

Kasi Industri Logam dan UMKM Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung Hasan Bisri mengakui pembinaan batik tulis untuk remaja dan pelajar masih minim, bahkan nyaris tidak ada.

“Dulu sekitar lima-tujuh tahun lalu kami pernah gelar festival membatik dan pesertanya pelajar dari berbagai sekolah. Tapi setelah itu tidak ada lagi,” ujarnya dalam laman antaranews.com, Rabu (20/4).

Meski kurang, Hasan mengatakan pembinaan perajin batik tulis aktif mereka lakukan.

“Tahun lalu kami sudah melakukan pembinaan agar kerajinan batik tulis tidak semakin ditinggalkan,” terangnya.

(jwt)

Previous Post

Ini Aturan Kepemilikan Rumah Warga Asing di Indonesia

Next Post

Direktorat RMC Bank Syariah Mandiri Gelar CSR

Next Post

Direktorat RMC Bank Syariah Mandiri Gelar CSR

BPPT: Green Petroleum Bisa Gantikan BBM

Resep Puding Baby Kurma, Olahan Kurma dengan Sentuhan Berbeda

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga