Bertujuan untuk memberikan Muslim Perancis kesempatan menyampaikan pandangan mereka, partai Islam yang baru berusia dua tahun telah mengumumkan rencana untuk ikut ambil bagian dalam pemilihan lokal pada Maret mendatang.
“Dalam konteks dramatis seperti yang kami hidup sampai hari ini, kami perlu membuat suara kami terdengar lebih keras,” ujar Khalid Majid, 36 tahun, salah satu kandidat partai di Bobigny, kepada Agence France Presse (AFP) pada Kamis lalu.
Ikut ambil bagian dalam pemilu untuk pertama kalinya, Uni Demokratik Muslim Perancis (UDMF) telah memasang dua kandidat pada pemilihan Maret depan di pinggiran Paris Bobigny, yang memiliki persentase besar imigran.
Tujuh kandidat UDMF akan maju selama pemilihan regional di kota-kota lain termasuk Marseille, Lyon dan Nice.
UDMF, yang memiliki 900 anggota dan 8.000 pendukung, secara luas dikenal karena agenda pro-Islam-nya yang bertujuan untuk mempromosikan keuangan Islam dan mencabut larangan jilbab di sekolah-sekolah Perancis.
Partai Islam ini juga bertujuan mempromosikan penggunaan bahasa Arab di sekolah-sekolah dan melawan stigmatisasi berbahaya yang menyamakan Islam dengan terorisme, menurut pendiri partai Nagib Azergu.
“Tujuan partai yang lain adalah memberikan suara ke bagian dari populasi yang tidak dapat ditemukan dalam partai-partai tradisional,” kata Azergui kepada surat kabar Perancis Le Parisien.
Didirikan pada tahun 2012, UDMF hadir dalam menanggapi penyebaran penggambaran negatif tentang Muslim dan budaya Islam sebagai berbahaya, bermusuhan dan radikal.
“Hidup bersama, moralitas, rasa hormat yang mendalam bagi masyarakat lainnya, pentingnya keluarga, orang tua, solidaritas, saling membantu, amal dan memerangi ketidakadilan yang justru menjadi nilai-nilai yang mendorong kita untuk maju,” kata UDMF di situsnya.
Deklarasi Partai untuk ambil bagian dalam pemilihan umum pada bulan Maret datang sebulan setelah serangan Paris yang menewaskan 17 orang, termasuk dua orang Muslim.[af/onislam]