Salah satu masjid tertua di Jepang menggelar acara kunjungan gratis ke fasilitas tersebut dan menawarkan informasi tentang Islam dan ajaran Islam yang benar kepada para pengunjung yang tertarik.
Selama kunjungan, para peserta menerima penjelasan tentang ajaran Islam dan fungsi masjid dari Shimoyama, seorang Muslim. Mereka juga diizinkan untuk mengamati orang yang shalat.
“Wilayah mana di dunia ini menurut Anda adalah yang paling banyak dihuni oleh umat Islam?” tanya Shigeru Shimoyama, 66 tahun, kepada para pengunjung Tokyo Camii di Shibuya Ward, lapor The Japan News Senin, 23 Maret kemarin.
Bertugas sebagai pemandu di masjid, Shimoyama membiarkan pengunjung berpikir sementara waktu sebelum memberi mereka jawaban yang benar.
“Jawabannya adalah Asia,” ujarnya. “Enam puluh persen dari sekitar 1,6 miliar Muslim di dunia ini hidup di Asia. Mereka adalah tetangga kita semua.”
Masjid Tokyo Camii merupakan masjid terbesar di Jepang yang awalnya dibangun bersama dengan sekolah pada tanggal 12 Mei 1938 oleh imigran Tatar dari Rusia yang datang ke Jepang setelah Revolusi Oktober.
Masjid dibuat di bawah arahan Abdürre?id ?brahim, Imam pertama masjid, dan Abdülhay Kurban Ali.
Pada tahun 1986, masjid harus dibongkar karena kerusakan struktural yang parah. Di bawah arahan dan dukungan dari Diyanet ??leri Ba?kanl??? pembangunan gedung baru masjid dimulai pada tahun 1998.
Pembangunan selesai pada tahun 2000 dengan menelan biaya sekitar 1,5 miliar yen. Peresmian masjid diadakan pada tanggal 30 Juni 2000.
Jumlah orang yang meminta untuk berwisata ke masjid telah meningkat setelah dua warga Jepang disandera di Suriah oleh kelompok ISIS.
Saat ini, masjid menerima hampir 100 pengunjung selama akhir pekan, dibandingkan dengan hanya 20 pengunjung sebelum insiden sandera.
“Saya menyadari untuk pertama kalinya bahwa saya tidak punya pengetahuan tentang agama Islam ketika situasi penyanderaan terjadi,” kata Yuki Obayashi, 22tahun , seorang senior di sebuah universitas di Tokyo, yang ikut berpartisipasi dalam tur pada 28 Februari lalu.
Shimoyama sendiri merasa bahwa semakin banyak orang yang mencoba memahami Islam sejak krisis sandera terjadi.
Menurut Asosiasi Muslim Jepang yang berbasis di Tokyo, ada sekitar 70 hingga 80 masjid di Jepang.
Islam dimulai di Jepang pada tahun 1920 melalui imigrasi ratusan Muslim Turki dari Rusia setelah revolusi Rusia terjadi.[af/onislam]