ChanelMuslim.com – Tidak ada yang menyangka perolehan partai nomor urut delapan, Partai Keadilan Sejahtera akan memperoleh 8 persen suara.
Menurut hasil hitung cepat atau quick count Litbang Kompas saja, berdasarkan data masuk 88,10 persen, PKS meraup suara 8,54 persen, jauh lebih besar dibanding Pemilu 2014 yang hanya 6,79 persen.
Bahkan di situng KPU, Rabu (8/5/2019) PKS mencapai 7.31 % suara menduduki urutan ke tujuh setelah PKB dengan 8.13 %, Demokrat 8.23 %, Nasdem 9.75 %, Gerindra 11.82 %, Golkar 13.37 %, dan PDIP 20 %.
Rahasia Lonjakan Suara PKS
Perolehan suara PKS yang besar itu menurut Ustaz Farid Nu’man, anggota Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera disebabkan karena adanya penghapusan pajak kendaraan bermotor khususnya roda dua.
“Saya lihat dengan rencana PKS dengan memberlakukan Surat Izin Mengemudi (SIM) seumur hidup dan pajak motor itu ada pengaruhnya,” katanya saat ditemui di kantornya, April lalu (23/4/2019).
Ia mencontohkan anak sekolah yang jika ingin sukses harus belajar, konsultasi dengan guru, berdoa, dan sholat.
“Kita lihat perolehan PKS pada tahun 2004 7.34%, 2009 7.8%, 2014 6.7 % dan sekarang diprediksi mencapai 8 %, bahkan ada yang menyebut 10 %,” tambahnya.
Terlepas dari itu semua, kata Ustaz Farid, tentu saja bukan hanya perjuangan manusia tetapi juga dari kehendak dari Alloh Ta’ala.
“Peran dari Habib Salim yang sowan juga ke pesanrewn, tokoh, dan ulama juga berperan penting,” katanya.
Ditambah lagi PKS itu, kata Ustaz Farid, terbuka dengan semua golongan.
“Namun, ideologinya tidak,” kata lelaki yang pernah menimba ilmu di Universitas Indonesia ini.
Siksaan Bagi Mereka yang Nyinyir
Dengan melihat hasil PKS yang bisa mencapai 8 persen, menurut Ustaz Farid Nu’man merupakan siksaan bag mereka yang nyinyir.
“Melonjaknya suara PKS merupakan siksaan bagi mereka yang nyinyir,” katanya.
Maka, Ustaz Farid Nu’man berpesan agar para kader PKS mensudahi untuk berkomentar negatif bagi mereka yang tidak lolos maupun ada tokoh yang menganggap PKS akan gagal di pemilu 2019 ini.
“Saya minta kawan-kawan untuk mensudahi ini. Tidak perlu tokoh-tokoh yang pernah memprediksi bahkan mengomentari PKS akan gagal disindir-sindir. Melonjaknya suara PKS itu sudah siksaan bagi mereka,” pungkasnya. [Lam]