LEMBAGA Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Cilacap dan YBM PLN berdayakan warga Desa Pagedangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen melalui budidaya jamur tiram.
Dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah sekitar, program ini memiliki tujuan untuk membantu keluarga duafa agar memiliki penghasilan tambahan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Nurhadi, Kepala Kantor Layanan LAZ Al Azhar Cilacap mengungkapkan budidaya jamur tersebut telah berjalan sejak November 2022 lalu.
Adapun hasil panen yang diperoleh Kelompok Usaha Cahaya (KUC) Rizki Annisa setiap bulannya lebih dari 90 kilogram.
Omsetnya per bulan kurang lebih mencapai jutaan rupiah. Dengan adanya keinginan warga untuk maju, LAZ Al Azhar akan terus berikhtiar mendampingi kegiatan pemberdayaan tersebut.
“Para anggota kelompok akan membagi hasil panen dengan sistem perbandingan bagi hasil 50% banding 50% yang diberikan untuk para anggota dan modal untuk membeli baglog (wadah tanam untuk menaruh bibit jamur) kembali. Selain itu juga hasil budidaya jamur mereka manfaatkan untuk kegiatan sosial di lingkungan sekitar,” ujarnya.
LAZ Al Azhar Cilacap dan YBM PLN Berdayakan Warga Lewat Budidaya Jamur Tiram
Baca juga: Cetak Generasi Mandiri, LAZ Al Azhar Kembali Gelar Pembukaan Diklat RGI Angkatan ke-29
Adapun proses budidaya jamur tiram dimulai dari persiapan dengan adanya rumah kumbung baglog, rak baglog, bibit jamur tiram, dan peralatan budidaya lainnya.
Salah satu penentu keberhasilan budidaya jamur tiram adalah kebersihan dalam melakukan proses budidayanya, baik kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya.
Sebelum menyusun baglog, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Diamkan kurang lebih lima hari.
Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama tiga hari dan jangan disiram. Penyiraman dapat dilakukan dengan sprayer hingga akhirnya jamur siap dipanen.
Sementara ini, budidaya jamur tiram diikuti oleh 10 anggota kepala keluarga dengan hasil panen yang dipasarkan ke pasar, pabrik krispi, dan masyarakat sekitar.
Selain dijual langsung, hasil budidaya jamur tiram juga dijual dengan cara diolah menjadi produk jamur krispi.
Arif (29), salah satu anggota KUC Rizki Annisa mengungkapkan hadirnya program pemberdayaan budidaya jamur tiram dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mampu mengurangi angka pengangguran di Desa Pagedangan.
“Kami sangat terbantu atas adanya kegiatan budidaya jamur tiram ini. Semoga program ini bisa berlanjut dan semakin banyak warga yang ikut bergabung. Jadi manfaatnya bisa semakin luas,” tambahnya.