• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 3 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Korsel dan Amerika Larang Squid Game di Sekolah

November 3, 2021
in Berita
Korsel dan Amerika Larang Squid Game di Sekolah

Korsel dan Amerika Larang Squid Game di Sekolah (foto: Rolf Vennenbernd via Getty Images)

73
SHARES
559
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Kesuksesan drama Squid Game mencetus populernya ragam permainan dalam drama tersebut di sekolah-sekolah, khususnya di Korsel dan Amerika. Permainan yang berpotensi kekerasan tersebut dirasa akan menjadi ancaman bagi para orangtua.

Pada Selasa (26/10) lalu, beberapa sekolah dasar di Korea Selatan menerbitkan buletin yang memperingatkan orang tua bahwa anak-anak bisa meniru permainan sadis dalam acara yang diperuntukkan bagi penonton dewasa.

“Benar adanya anak-anak tertarik dengan serial ini karena laporan media,” kata Wakil Kepala Sekolah SD Mangmi di Busan Lee Jeong-a, dilansir dari VICE World News, (1/11).

Jeong-a menambahkan, ia mengambil langkah untuk menyurati para orangtua sebagai pencegahan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengirim surat ini untuk mencegahnya lebih awal sebelum berkembang menjadi masalah nyata sebab sulit membimbing anak-anak ketika permainan menjadi kasar,” tambahnya.

Serial Netflix dengan tema bertahan hidup itu menyulap permainan tradisional Korea yang tak berbahaya menjadi kompetisi berdarah-darah dan dikhawatirkan menginspirasi anak-anak melakukan aksi serupa.

Baca Juga: Boneka Raksasa Squid Game Hadir di Taman Kota Seoul

Korsel dan Amerika Larang Squid Game di Sekolah

Dalam episode pertama, tokoh utama Seong Gi-hun memainkan ddakji, yaitu melempar origami ke arah lawan untuk membalikkan kertasnya. Peserta yang kalah wajib membayar pemenang atau ditampar wajahnya.

Itu hanyalah contoh sekilas dari berbagai macam tantangan yang berakhir fatal—peserta yang kalah akan dibunuh.

Kebrutalan inilah yang dikhawatirkan pihak sekolah dan orang tua. Surat peringatan tersebut mewanti-wanti agar anak-anak tidak “memukul satu sama lain” ketika kalah bermain ddakji.

Otoritas yang mengawasi sekolah-sekolah di kota Busan dan Daegu telah memperingatkan hal serupa sebelum SD Mangmi melakukannya.

Pegawai dinas pendidikan kota Busan juga mengatakan telah mengeluarkan pedoman sebagai tanggapan atas kekhawatiran yang ditimbulkan oleh drakor terlaris di Netflix itu.

Selain di dalam negeri, popularitas Squid Game juga memengaruhi negara lain. Sejumlah sekolah di Amerika Serikat melarang kostum Halloween bertemakan Squid Game, sedangkan Kanada memperingatkan potensi anak-anak menirukan permainannya.

Bagaimana dengan di Indonesia? Meskipun tak ada tradisi Halloween di sini, kostum Squid Game masih marak di toko online dan digandrungi kawula muda. Semoga hanya tren fashion-nya saja ya yang digandrungi dan tak meniru adegan sadis dari filmnya.[ind]

Tags: Korsel dan Amerika Larang Squid Game di Sekolah
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Mau Vaksin untuk Anak 6 Tahun ke Atas? Baca Dulu Rekomendasi dari IDAI Berikut

Next Post

Buah Kejujuran dari Cek Rp35,5 Milyar

Next Post
Buah Kejujuran dari Cek Rp35,5 Milyar

Buah Kejujuran dari Cek Rp35,5 Milyar

Kisah Anggota Polisi Raih Omzet Rp14 Juta Per Bulan dari Berbisnis Donat

Kisah Anggota Polisi Jualan Donat Raih Omzet Rp14 Juta Per Bulan

Ecoprint: Teknik Motif Kain dengan Bahan Alami yang Hasilnya Luar Biasa

Ecoprint: Teknik Motif Kain dengan Bahan Alami yang Hasilnya Luar Biasa

  • Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    76 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3245 shares
    Share 1298 Tweet 811
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5185 shares
    Share 2074 Tweet 1296
  • Bahaya Kebiasaan Meminjam Helm

    120 shares
    Share 48 Tweet 30
  • The Ultimate Acropolis, Mengunjungi Spot Yunani Kuno yang Mengagumkan

    207 shares
    Share 83 Tweet 52
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7673 shares
    Share 3069 Tweet 1918
  • Palestina Alquds Resto and Cafe, Tempat Makan Unik di Bogor dengan Hiasan Dinding Ornamen Masjidil Aqsha

    247 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5165 shares
    Share 2066 Tweet 1291
  • Bolehkah Puasa Daud dan Puasa Ayamul Bidh Digabung

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga