KOREA Selatan mengecam Israel yang menayangkan video dramatis penculikan seorang ibu di Seoul oleh penyerang bertopeng yang mirip dengan Hamas.
Video tersebut, yang diposting di saluran media sosial kedutaan Israel di Korea Selatan pada hari Selasa, telah dihapus pada hari Rabu, menurut laporan Kantor Berita Yonhap Korea Selatan.
Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi kepada kantor berita AFP pada hari Kamis bahwa mereka meminta kedutaan Israel untuk menghapusnya.
“Pembunuhan dan penculikan warga sipil Israel oleh Hamas tidak dapat dibenarkan, tetapi produksi dan distribusi video yang dibuat oleh Kedutaan Besar Israel yang menggambarkan situasi keamanan di negara lain dianggap tidak pantas,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah menyampaikan posisi kami kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan pihak Israel telah mengambil tindakan untuk menghapus video tersebut.”
Baca Juga: Kesaksian Para Remaja Palestina Selama Berada di Penjara Israel
Korea Selatan Kecam Israel Atas Penayangan Video Dramatis Tentang Serangan Hamas di Seoul
Sanad, lembaga pengecekan fakta Al Jazeera, memverifikasi keberadaan video tersebut, yang kemudian dihapus.
Menjelaskan klip tersebut, Yonhap mengatakan rekaman tersebut menunjukkan seorang wanita Korea Selatan di ibu kota pada Hari Natal menonton putrinya menyanyikan lagu-lagu Natal di acara pencarian bakat sekolah. Pada saat bersamaan ponselnya mengeluarkan peringatan serangan udara.
Suara tembakan dan ledakan terdengar di seluruh kota. Wanita tersebut berlumuran darah kemudian diculik oleh penyerang bersenjata, dan dipisahkan secara paksa dari putrinya, jelasnya.
Rekaman tersebut disertai rincian serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober dengan subjudul yang berbunyi: “Bayangkan jika itu terjadi pada Anda. Apa yang akan Anda lakukan?”
Israel telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan kampanyenya untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina sebagai pembalasan atas serangan tersebut, yang menewaskan 1.139 orang, menurut penghitungan yang direvisi oleh otoritas Israel.
Israel sejak itu tanpa henti membombardir Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan lebih dari 21.000 warga sipil Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak dan menghancurkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit dan sekolah, sehingga menciptakan krisis kemanusiaan yang mengerikan.
Kedutaan Besar Israel mengatakan videonya bertujuan untuk membantu warga Korea Selatan memahami perasaan warga Israel.
“Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, jauh dari Israel, untuk memahami situasi perang saat ini,” kata duta besar Israel di Seoul Akiva Tor dalam postingan media sosial yang sekarang sudah dihapus, dikutip dari Penyiar Korea Selatan YTN.
[Ln]