SEEKOR ayam muda terdampar di sebuah kampung ayam yang asing. Mulai dari cara hidup ayam-ayam di situ, hingga cara berjalannya.
Ia begitu merasa aneh karena ayam-ayam muda di situ berjalan maju, sementara yang tua-tuanya berjalan mundur. Karena berjalan mundur, jarak tempuhnya tidak begitu jauh. Hanya beberapa meter saja.
“Maaf, kenapa ayam-ayam di sini ada yang berjalan mundur?” ucapnya kepada salah seekor ayam muda yang ia temui.
“Oh, tidak semua ayam berjalan mundur, Sobat. Hanya yang tua-tua saja!” jawabnya.
“Lalu, kenapa berjalan mundur?” tanya sang ayam pendatang lagi.
“Itu karena yang tua-tua tidak lagi mampu berjalan maju. Pikiran dan tenaga mereka sudah lemah. Dan mereka lebih memilih untuk berjalan mundur saja!” pungkasnya.
Sang ayam pendatang hanya mengernyitkan dahi. Ia berharap, kalau sudah tua nanti, tidak berjalan mundur seperti yang di sini.
**
Hati dan pikiran merupakan penggerak utama cara hidup seseorang. Ada kelompok tua, dan ada kelompok muda.
Kelompok tua dan kelompok muda kadang tidak identik dengan usia mereka. Melainkan, karena cara berpikir mereka.
Disebut kelompok muda karena mereka berpikir tentang masa yang akan datang. Dan disebut kelompok tua karena mereka berpikir mundur tentang masa lalu.
Boleh jadi, seseorang masuk dalam kelompok tua bukan karena usianya. Tapi karena cara berpikirnya yang selalu tentang masa lalu: saat ketika ia masih berjaya, saat ketika orang tuanya digjaya, dan sejenisnya. Akibatnya, ia seperti berjalan mundur. [Mh]