Islamic Community National View (IGMG), salah satu asosiasi Muslim-Turki terbesar Jerman, berencana untuk menggelar aksi protes bulan depan terhadap perlakuan Cina terhadap Muslim Uyghur, ketua kelompok itu menyatakan Rabu kemarin (30/1/2019).
IGMG akan mengadakan aksi protes pada 2 Februari di 20 kota di 13 negara dengan membaca pernyataan di depan kedutaan dan konsulat Cina, kata Kemal Ergun.
Kelompok itu akan memprotes kebijakan Cina yang mempengaruhi warga Muslim Uyghur yang tinggal di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang – juga disebut sebagai Turkestan Timur – dan menyatakan solidaritas dengan mereka, Ergun menyatakan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, dia mengatakan Cina melanggar hukum hak asasi manusia internasional dengan memaksa Muslim Uyghur meninggalkan agama dan budaya mereka, memisahkan keluarga di kamp-kamp pelatihan.
“Komunitas internasional harus mengambil tindakan tegas terhadap penindasan Cina. Hak asasi manusia tidak dapat dikorbankan demi hubungan ekonomi,” tegas Ergun, mengungkapkan kekecewaannya atas kebisuan komunitas internasional atas masalah ini.
Pada sebuah pertemuan Agustus lalu di Jenewa, Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial mengatakan Muslim Uyghur di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang dituduh memiliki pandangan agama yang kuat"dan ide-ide yang tidak benar secara politis dipenjara atau ditahan di kamp pendidikan politik.
Perwakilan badan PBB mengatakan hingga 3 juta orang telah ditahan tanpa pengadilan.
Human Rights Watch sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah Cina sedang melakukan kampanye sistematis pelanggaran HAM terhadap Muslim Turk di Xinjiang.[ah/anadolu]