ChanelMuslim.com – Masya Allah, ternyata Kapal Ramadhan tidak saja berlayar menyusuri Pulau Nusa Tenggara dia berbagi 10.000 Paket Pangan tetapi juga di Pulau Sabang paling ujung Indonesia.
Tepatnya pada Sabtu (2/6) lalu, seperti disiarkan dalam keterangan pers ACT bahwa Kapal Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berlayar membelah arus sungai, membawa tim ACT mengantarkan amanat rakyat Indonesia pada saudara Muslim di perbatasan. Sudah 17 jam mereka menempuh perjalanan darat dari Banda Aceh menuju Aceh Singkil, ditambah dengan perjalanan sungai.
Rasa lelah manusiawi dirasakan, namun tekad mereka belum luntur untuk membawa puluhan paket Ramadhan untuk masyarakat di empat desa di Kecamatan Kuala Baru: Desa Suka Jaya, Desa Kuala Baru Sungai, Desa Kuala Baru Laut, dan Desa Kayu Menang.
Lokasi keempat desa tersebut begitu terpencil. Satu-satunya akses adalah dengan berperahu. Di musim kemarau, tantangannya lain. Buaya air tawar penunggu sungai keluar dari perlindungan mereka.
Kapal para relawan berpapasan dengan seekor buaya dalam perjalanan. Matanya yang kelam mengawasi perahu yang tetap menggelincir maju melewatinya.
Setelah buaya terlewati, ketegangan di atas kapal berangsur-angsur menguap. Hening kembali menjemput. Tidak lama kemudian, sebuah pulau tampak. Di dermaga sederhana, para penerima manfaat telah tersenyum menanti.
[gambar1]
Setelah mengantarkan paket Ramadan pada warga Aceh Singkil, ba’da Ashar, dalam rilis yang sama diinformasikan bahwa tim ACT kembali melanjutkan perjalanan ke Gampong Napa Galuh, Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil.
Perjalanan ini kembali memakan waktu kurang lebih dua jam. Tiba di Masjid Napa Galuh, masyarakat sudah berkumpul menantikan kedatangan tim ACT.
Orang tua, anak-anak, hingga pemuda—semua berkumpul di desa yang berbatasan dengan Tapanuli Tengah Sumatera Utara, dan memiliki populasi Muslim sekitar 30% saja.
Sama seperti empat desa sebelumnya, Desa Napa Galuh pun masih belum terlalu tersentuh pembangunan. Sesaat setelah adzan Maghrib melantun, listrik mati, menjadikan seluruh ruangan ditelan gelap. Tapi khidmat berbuka sedikit pun tidak berkurang.
[gambar2]
Setelah berbuka, ACT kembali membagikan paket Ramadan untuk masyarakat Kecamatan Danau Paris. Paket yang berupa sembako ini diterima oleh masyarakat penerima manfaat. Pembagian paket yang awalnya dilakukan dalam gelap disela dengan sukacita ketika listrik kembali menyala.
Nyala listrik menyuntikkan rasa semangat sekaligus meyakinkan para relawan akan sesuatu: niat baik mereka didukung Allah. Setelah melewati sungai yang dihuni buaya ganas dan bereputasi pernah menyerang, kembali tangan mereka dimudahkan dalam berbagi paket Ramadan.
Sungguh kisah yang sayang jika tak diketahui umat.
#BeriIndonesiaRamadhanTerbaik
#TerbaikIndonesia
(jwt/ACT)