ChanelMuslim.com – Pemerintah Kabupaten Kediri dan LAZ Al Azhar menggelar acara Festival Ngopi 1.215 Cup di desa binaan LAZ Al Azhar Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kediri, Jawa Timur hari Ahad (24/03) lalu.
Acara menikmati Kopi Kelud beramai-ramai ini diadakan dalam rangka perayaan HUT Kediri ke 1.215 sekaligus refleksi 5 tahun bencana erupsi Gunung Kelud.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Kediri Adi Suwignyo dan diikuti oleh ribuan masyarakat sekitar Gunung Kelud. Selain diadakan pesta kopi gratis 1.215 gelas, juga diadakan lomba roasting kopi, pasar rakyat, konvoi bermotor ke puncak Gunung Gede, kongkow budaya masyarakat Kelud dan doa bersama.
“Festival masyarakat Kelud ini juga digelar untuk mendorong pariwisata dan mengangkat seluruh budaya, potensi dan kearifan lokal ke hadapan ribuan pengunjung dan pejabat Pemkab Kediri. Masyarakat juga menyambut baik kegiatan ini dan turut menyukseskan dengan berbondong-bondong hadir ke lokasi acara”, ujar Agus Nafi’ Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar dalam keterangan pers yang diterima ChanelMuslim.com.
Kopi Kelud yang memiliki rasa khas karena tumbuh di sekitar Gunung Kelud menjadi primadona dalam acara ini. Sejak masa pra kemerdekaan Desa Puncu sebenarnya memiliki pabrik kopi dengan nama Pabrik Kopi Koncis. Namun karena sering diterjang bencana erupsi salah satunya tahun 2014 lalu, kejayaan pertanian Kopi Kelud juga ikut terpuruk. Berprofesi menjadi petani kopi pun sudah tidak diminati lagi oleh warga karena hasilnya yang tidak pasti.
[gambar1]
LAZ Al Azhar yang terjun langsung ke Dusun Laharpang untuk melakukan aksi kemanusiaan pasca erupsi, melanjutkan dengan program pemulihan ekonomi. “Untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat, LAZ Al Azhar mendirikan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), dan Saung Ilmu serta menempatkan seorang Dasamas (Da’i Sahabat Masyarakat) untuk mendampingi masyarakat yang fokus utamanya agar perekonomian warga khususnya petani kopi bisa bangkit lagi”, jelas Agus.
Melalui pendampingan rutin, pertanian kopi di Desa Laharpang terus meningkat. Koperasi Unit Bersama (KUB) Kopi Kelud yang baru berjalan satu tahun eksistensinya sudah menusantara. Pada tahun 2018 berhasil memproduksi 2,7 ton kopi bubuk dengan omset Rp. 126 juta dan dapat memberikan alternatif pendapatan selain cabai.
Peran pemuda desa setempat juga sangat besar dalam menggeliatkan kembali perekonomian Dusun Laharpang. Pertanian kopi yang dulu sempat ditinggalkan, kembali diminati oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
“Dusun Laharpang pun kini menjadi ikon baru bagi Kediri dengan pertanian kopi dan cabainya. Dengan potensi alam puncak Kelud, potensi ekonomi di bidang pertanian dan potensi sosial masyarakat yang besar di Laharpang, Pemkab Kediri menjadikan Desa Puncu sebagai Desa Wisata, dengan Dusun Laharpang sebagai Kampung Kopi Kelud”, tutup Agus. [jwt/red]