KETUA Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam pada Sabtu (24/2/2024) akan memimpin langsung rombongan umrah Dai dan Daiyat Parmusi seluruh Indonesia yang berjumlah 70 orang.
Baca juga: Memahami Dalil dan Keutamaan Umroh: Perjalanan Spiritual dan Pintu Menuju Pahala
Jamaah umrah adalah para dai dan daiyat terbaik Parmusi yang berhasil menjadi pemenang dalam Daurah Online serta pemenang dalam Jambore Nasional Desa Madani di Gunung Gede Pangrango pada akhir September 2023 lalu.
Para dai dari berbagai daerah berkumpul di Markas Dakwah Parmusi di Kawasan Patra Kuningan Jakarta Selatan pada Sabtu pagi untuk mengikuti manasik. Petang harinya jamaah umrah bersama-sama menuju Bandara Soeta untuk menempuh penerbangan sekitar sembilan jam menuju Jeddah.
Usamah mengungkapkan, perjalanan umrah ini merupakan perjalanan spiritual untuk memperkuat komitmen para dai dan daiyat dalam menggerakkan dakwah ilallah bersama Parmusi.
Mereka akan di ba’iat di bukit Safa dan Marwah, di Masjidil Haram dan di Raudhoh Masjid Nabawi untuk berjuang jihad fisabilillah menggerakkan dakwah ilallah dengan manhaj dakwah Desa Madani Parmusi di seluruh Indonesia.
“Mereka akan berikrar kepada Allah SWT untuk menegakkan dan menggerakkan risalah Rasulullah SAW agar Islam dapat menjadi ad-dien di seantaro tanah air,” ujar Usamah usai Shalat Jumat (23/2) di Masjid As-Syarief Al-Azhar, BSD City, Tangerang Selatan.
Seperti diketahui, dalam delapan tahun terakhir Parmusi mengembangkan manhaj dakwah Desa Madani yang terdiri atas empat pilar, yakni iman dan takwa, pengembangan ekonomi umat, pemberdayaan sosial, dan peningkatan pendidikan umat terutama baca Al-Quran.
Usamah mengungkapkan, saat ini terdapat lebih dari 100 Desa Madani rintisan sebagai pilot project yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia.
Desa Madani ini dirintis untuk mencapai cita-cita perjuangan Parmus sesuai AD/ART organisasi, yakni terwujudnya masyarakat madani yang sejahtera secara lahir dan bathin dalam bangsa Indonesia yang diridhai Allah SWT.
“Umrah ini sebagai salah satu solusi untuk memecahkan semua persoalan yang dihadapi Parmusi dalam mewujudkan dan mengerakkan dakwah ilallah. Ya, kami mohon petunjuk dan ridha Allah SWT,” tandas Usamah.
Salah satu hambatan dalam menggerakkan dakwah, kata Usamah, adalah keterbatasan logistik dan biaya untuk mencapai pelosok desa di berbagai daerah tertinggal, perbatasan dan pulau-pulau terluar.
Tetapi saat ini masalah tersebut diatasi Parmusi dengan menanamkan nila-nilai perjuangan, bahwa seorang dai harus juga menjadi muzakki, bukan mustahiq, sehingga tangan selalu di atas untuk menolong membantu warga masyarakat yang sulit.
“Jadi kami semua berdakwah dengan biaya yang bersumber dari zakat, infak, dan shadaqah dari setiap penghasilan secara tulus dan ihklas,” tandas Usamah.
Selain Usamah Hisyam, turut dalam rombongan umrah Ustadz Abdurrahman Syagaf (Sekjen Parmusi), Ustadz Aidil Adha (Ketua Bidang Sosial), Ustadz Sheikh Mashoor (Ketua Bidang Ekonomi), Dewi Achyani (Bendahara Umum), Ferawati (Sekum Daiyat), dan Ustadz Supriyadi (Wakil Sekrtaris), serta Mama Raodl Bahar Bakry (Ketua Majelis Syariah) yang akan bertindak sebagai pembimbing umrah.
Dari daerah terdapat pula para Dai Parmusi senior selaku manajer dakwah tingkat propinsi, antara lain Ustadz Moh. Bahrom (Aceh), Ustadz Abu Imam Rumbara (Maluku), Ustadz Salim Halik (Maluku Utara), Ustadzah Ning Martinignsih (NTT), Ustadz Imam Handoyo (Jawa Timur), dan Ustadz Anding Sukiman (Jawa Tengah). [Wnd]