• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Ketika Medsos Jadi “Guru Agama”, Ini Pendapat MUI

Agustus 23, 2017
in Berita
70
SHARES
537
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com – Media sosial kini bukan hanya sebagai ajang bernarsis ria, tapi juga fasilitas tercepat untuk mengetahui info terkini, termasuk mengenai hal-hal yang terkait dengan agama. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palu mengimbau umat Islam di sana untuk tidak menjadikan media sosial sebagai "guru agama".

Banyak kiriman-kiriman dan komentar-komentar tentang agama dan hal-hal terkait, baik yang saling mendukung atau kontroversi. Ketua MUI Palu, Prof Dr H Zainal Abidin MAg, di Palu, Rabu (23/8), menyatakan, media sosial bukan guru agama yang tepat untuk menimba ilmu pengetahuan tentang agama.

"Jangan jadikan media sosial sebagai 'guru agama'. Karena media sosial bukan 'guru agama' yang tepat," ungkap Abidin dilansir Antaranews. Dia mengatakan, umat Islam boleh membaca pendapat-pendapat tentang anjuran dan ajaran agama Islam di media sosial.

Namun, kata dia, harus diikutkan dengan pendalaman usai membaca suatu pendapat atau pandangan tentang anjuran dan ajaran agama Islam di media sosial. Yaitu bertanya kepada seseorang yang dipandang dan dianggap memiliki pengetahuan agama yang luas, agar tidak terjadi kesalahpahaman atas suatu ajaran atau anjuran Islam. "Perlu ada pendalaman usai membaca untuk pandangan-pandangan tentang agama Islam di media sosial.

Jangan langsung mematok bahwa apa yang dibaca adalah suatu pendapat yang paling benar," ujarnya. Ia mencontohkan cara penulisan kata-kata atau kalimat-kalimat berlatar agama yang berbeda-beda, yang menjadi kontroversi di media sosial.

Dia meminta agar umat Islam lebih cerdas dalam memilih guru agama. Hal itu agar tidak terjadi pemahaman yang keliru terhadap agama Islam.(ind)

Previous Post

Perempuan di India Boleh Ceraikan Suami Jika Rumah Tidak Miliki Toilet

Next Post

Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 1 September 2017 

Next Post

Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 1 September 2017 

Selamat Zetta, Siswi TK JISc Curug Raih Juara 1 Lomba Mewarnai Se-Jatiwaringin

Soal FDS, Mendikbud: Tidak Ada Lagi Jam Mengajar 24 Jam Seminggu

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga