LAJNAH Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) pada Rabu (28/9) mengumumkan terdapat kesalahan cetak pada mushaf Al-Qur’an yang didistribusikan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an.
Dalam laman Instagram @lpmq_kemenag_ri, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, M.A. menyebut kesalahan terdapat pada Surat Al-Kahfi ayat 8.
“Kesalahan pada mushaf Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), yaitu pada surah Al-Kahfi (18) pada kata lajaa’iluuna ditulis dengan lajaahiluuna,” tulis laman tersebut.
Menurut LPMQ, mushaf tersebut adalah pesanan Badan Wakaf Al-Qur’an BWA kepada penerbit Mulia Abadi Bekasi dan tidak melalui proses pentashihan di LPMQ.
“Mushaf tersebut tidak melalui proses pentashihan di LPMQ,” tambahnya.
Adapun surat tanda tashih yang tercantum dalam mushaf tersebut adalah surat tanda tashih untuk mushaf ar-Rahman milik penerbit Mulia Abadi Bekasi.
Oleh karena itu, LPMQ telah menyampaikan teguran dan peringatan serta memerintahkan untuk melakukan penarikan dan melarang mushaf tersebut untuk diedarkan.
View this post on Instagram
Hal itu dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 44 Tahun 2016 tentang Penerbitan, Pentashihan dan Peredaran Mushaf Al-Quran.
Hanafi juga mengimbau kepada masyarakat jika menemukan kesalahan pada mushaf Al-Qur’an agar melaporkan kepada LPMQ.
“Jika masyarakat masih menemukan mushaf Al-Quran yang terdapat kesalahan tersebut, agar segera melaporkannya kepada LPMQ,” jelasnya.
Selain kepada LPMQ, Hanafi juga menyarankan kepada masyarakat agar mengirimkan mushaf tersebut kepada penerbit Mulia Abadi agar diganti dengan mushaf yang telah diperbaiki.
Baca Juga: Cetak Ulang Mushaf Alquran Harus Ditashih LPMQ Lagi Setelah Dua Tahun
Kesalahan Cetak pada Mushaf Al-Qur’an, Penerbit Minta Maaf
Sementara itu, pihak penerbit Mulia Abadi yang dihubungi ChanelMuslim.com, Kamis (29/9) menyatakan bahwa permasalahan tersebut sudah diselesaikan pada bulan April 2022.
“Sebenarnya (masalah-red) itu sudah clear dengan pihak lajnah dan BWA karena itu sudah kami selesaikan di bulan April,” kata perwakilan Penerbit Mulia Abadi yang tidak mau disebut namanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa mushaf al-qur’an yang beredar juga belum banyak dan langsung diperbaiki.
“Barang belum beredar banyak, langsung kita betulkan,” tambahnya.
Pihak penerbit juga bertanggung jawab jika terdapat kesalahan pada pencetakan.
“Adapun mekanisme kalau menemukan kesalahan kan tinggal dikembalikan ke penerbit, diinformasikan ke kami insyaa Allah bertanggung jawab,” katanya.
Selain itu, pihaknya meminta maaf terhadap kesalahan yang terjadi dan memastikan bahwa hal itu bukan merupakan kesengajaan.
“Maaf kalau penerbit memang khilaf, tidak ada unsur kesengajaan. Kalau dari kita seharusnya semua sudah jelas dari bulan April,” jelasnya.
Pihak penerbit berharap kejadian ini tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Karena prinsip kami, kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wa taala. Semua yang terjadi akan menjadi hikmah ke depan menuju lebih baik dan lebih teliti,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pihak yang menemukan kesalahan.
“Terima kasih buat yang menemukan kesalahan tersebut. Tentu semua yang terjadi karena rahmat-Nya,” tutupnya.
Penerbit yang beralamat di Jalan Mughni Raya, No. 107, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, itu pun memastikan masyarakat mendapat pengganti mushaf Al-Qur’an yang sudah diperbaiki.[ind]