ChanelMuslim.com-Celana panjang mungkin umum dikenakan oleh sebagian besar pria muslim di dunia, tapi hal ini tidak berlaku bagi warga Rohingya. Namun Lebaran kali ini, mereka yang tinggal di pengungsian bisa merasakan berhari raya dengan mengenakan celana panjang.
Warga Rohingya yang tinggal di pengungsian Cox’s Bazaar, Kutupalong, Bangladesh menyambut perayaan Idulfitri yang jatuh pada hari Sabtu (16/6/2018), dengan penuh suka cita.
Meski hidup dalam kesulitan, ada satu hal yang membuat kaum pria dari Rohingya gembira. Mereka akhirnya bebas mengenakan celana panjang yang selama ini dilarang.
Dilansir Washingtonpost, Ahad (17/6), seorang warga Rohingya, Abdul Aziz, 28, mengatakan, tidak pernah tahu rasanya memakai celana panjang. Sebab, selama ini warga Rohingya hanya boleh mengenakan sarung tradisional yang disebut longyis. Sarung itu berfungsi seperti seragam untuk mengidentifikasi status mereka. Pria Rohingya yang nekat memakai celana bakal ditangkap dan didenda oleh pemerintah Myanmar.
Kini, larangan memakai celana panjang tak lagi berlaku bagi warga Rohingya. Mereka sangat senang akhirnya bisa merasakan nikmatnya memakai busana tersebut.
“Akhirnya saya merasakan hidup dengan prinsip demokrasi. Saya bisa merasakan nikmatnya memakai celana panjang,” kata Abdul Aziz.
Abdul Aziz dan sejumlah pria Rohingya lainnya mengenakan celana jeans biru yang dipadukan dengan kemeja putih untuk salat Id.
“Saya tidak pernah memiliki celana pendek maupun panjang dalam hidup saya. Baru kali ini saya bisa membelinya di pasar lokal dari hasil upah yang diberikan atas pekerjaan saya,” sambungnya gembira.[ind]