ChanelMuslim.com -Kedermawanan Shuhaib bin Sinan
Shuhaib melanjutkan lagi perjalanan hijrahnya seorang diri tetapi ia bahagia, hingga akhirnya berhasil menyusul Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam di Quba. Waktu itu Rasulullah duduk dikelilingi oleh beberapa orang shahabat, ketika tidak diduga Shuhaib mengucapkan salamnya.
Dan demi Rasulullah melihatnya, beliau berseru dengan gembira:
“Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya!
“Beruntung perdaganganmu, hai Abu Yahya!
Baca Juga Kisah Sebelumnya: Tanggung Jawab Shuhaib bin Sinan kepada Islam
Kedermawanan Shuhaib bin Sinan
Dan ketika itu juga turunlah ayah:
“Dan diantara manusia ada yang sedia menebus dirinya demi mengharapkan keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun terhadap hamba-Nya!”
(Q.S. al-Baqarah: 207)
Memang Shuhaib telah menebus dirinya yang beriman itu dengan harta kekayaan, ia mengumpulkan harta kekayaan itu dengan masa mudanya, yah seluruh usia mudanya, dan tidak sedikitpun ia merasa dirinya rugi.
Apa artinya harta, emas, perak dan seluruh dunia ini, asal imannya tidak terganggu, hati nuraninya berkuasa dan kemauannya menjadi raja.
Ia amat disayangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam. Dan di samping keshalihan dan ketaqwaannya, Shuhaib seorang periang dan jenaka.
Pada suatu hari Rasulullah melihat Shuhaib sedang makan kurma dan salah satu matanya bengkak. Tanya Rasulullah kepadanya sambil tertawa:
“Kenapa kamu makan kurma sedang sebelah matamu bengkak?”
“Apa salahnya ujar Shuhaib? saya memakannya dengan mata yang sebelah lagi”
Shuhaib adalah pula seorang pemurung dan dermawan. Tunjangan yang diperolehnya dari Baitul Mal dibelanjakan semuanya di jalan Allah, yakni untuk membantu orang yang kemalangan dan menolong fakir miskin dalam kesengsaraan, memenuhi firman Allah Ta’ala:
“Dan diberikannya makan yang disukainya kepada orang miskin, dan anak yatim dan orang tawanan.”
(Q.S. Al-Insan: 8)
Sampai-sampai kemurahan yang amat sangat itu mengundang peringatan dari Umar, katanya kepada Shuhaib:
“Saya lihat kamu banyak sekali mendermakan makanan hingga melewati batas!”
Jawab Shuhaib: “Sebab saya pernah mendengar Rasulullah bersabdah:
“Sebaik-baik kalian ialah yang suka memberi makanan.”
Bersambung… [Ln[