ChanelMuslim.com – Setidaknya tiga pengungsi Rohingya tewas dan tujuh toko musnah ketika kebakaran terjadi Jumat pagi di sebuah pasar di kamp pengungsi Kutupalong di distrik selatan Bangladesh, Cox’s Bazar, dalam insiden kedua dalam 10 hari terakhir, menurut sumber resmi.
Baca juga: Kebakaran di Kamp Pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar
“Kami telah menemukan tiga mayat dari dalam toko-toko yang hancur,” kata Md Abdullah, wakil asisten direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Cox Bazar, kepada Anadolu Agency.
Kebakaran dikendalikan dalam satu jam
Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 3:30 pagi waktu setempat (GMT2130) dan dapat dikendalikan dalam waktu satu jam oleh anggota dinas pemadam kebakaran setempat dan penduduk Rohingya.
Identitas korban masih belum diketahui, sementara pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Kami telah menyerahkan jenazah ke polisi untuk dilanjutkan dengan otopsi,” kata Abdullah, seraya menambahkan ketiga korban adalah laki-laki dan sebagian besar diidentifikasi sebagai pekerja di toko-toko.
Dia mengatakan pihak berwenang sekarang sangat waspada setelah kebakaran besar terakhir di kamp pengungsian sehingga jika terjadi kebakaran, mereka dapat segera mengendalikan penyebaran kobaran api.
Kebakaran mematikan pada 22 Maret memusnahkan lebih dari 10.000 tenda di pemukiman pengungsi terbesar di dunia, yang terletak di Bangladesh, menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 550 terluka, menurut laporan PBB.
Setidaknya 45.000 Rohingya juga mengungsi setelah kebakaran, yang juga menghancurkan toko, pusat pembelajaran, rumah sakit Turki, klinik kesehatan, dan permukiman resmi lainnya.
Lebih dari 1,2 juta Rohingya yang sebagian besar melarikan diri dari penumpasan militer brutal di Negara Bagian Rakhine Myanmar pada Agustus 2017 saat ini tinggal di kamp-kamp darurat yang penuh sesak di Bangladesh yang menimbulkan risiko kebakaran karena banyak dari mereka menggunakan tabung gas untuk memasak.
Baca juga: Ribuan Pengungsi Rohingya di Bangladesh Dapatkan Pasokan Air dari Teknologi Ramah Lingkungan
Dalam beberapa insiden kebakaran sebelumnya di kamp-kamp Rohingya, tabung gas dilaporkan dianggap sebagai salah satu penyebab utama kebakaran dan penyebarannya yang cepat.
Dalam sebulan terakhir, api menyebar dengan cepat akibat ledakan tabung gas yang silih berganti, menurut saksi mata, yang juga mengklaim bahwa pengungsi Rohingya tidak terbiasa menggunakan tabung gas.
Otoritas Bangladesh serta lembaga bantuan membantu Rohingya mendapatkan fasilitas gas untuk menyelamatkan kawasan hutan di dekatnya karena Rohingya telah menggunakan banyak kayu untuk memasak, yang mengancam keseimbangan ekologi di wilayah pusat wisata.[ah/anadolu]