KASUS diabetes yang menyerang anak kian meningkat. Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, sekitar 1.645 anak di Indonesia mengalami diabetes per Januari 2023. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso meminta agar pemerintah membatasi iklan junk food untuk menekan angka diabetes pada anak.
“Batasi iklan junk food, tulis kandungan karbohidrat setara berapa gram gula, beri peringatan ‘Konsumsi berlebih bisa menyebabkan diabetes’,” ujar Piprim dikutip dari CNNIndonesia.com. (Rabu, 15/02/2023)
Upaya tersebut, jelas Piprim, terkait dengan batas konsumsi gula harian pada anak yaitu sebanyak 24 gram.
Menurutnya, pemerintah bisa melakukan itu jika memang bertekad menekan angka diabetes pada anak.
Baca Juga: Diabetes pada Anak Meningkat, Orangtua Perlu Jaga Jajanan Anak
Kasus Diabetes pada Anak Meningkat, IDAI: Batasi Iklan Junk Food
Hal lain yang dapat dilakukan pemerintah khususnya untuk diabetes melitus tipe 1 yakni dengan penyediaan insulin dan alat pemeriksaan.
Dengan begitu, masyarakat bisa lebih cepat mengetahui diabetes di kalangan anak-anak.
“Untuk DM (Diabetes melitus) tipe 1 memenuhi kebutuhan insulin dan perangkat pemeriksaan gula darah mandiri bagi pasien,” imbuh dia.
Sebagai informasin, sekitar 1.645 anak di Indonesia mengalami diabetes per Januari 2023 yang berasal dari 15 kota di Indonesia.
Mulai dari Jakarta, Surabaya, Palembang, hingga Medan. Dari jumlah tersebut, laporan paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya, dikutip dari CNBC. (Senin, 13/02/2023)
Jumlah di atas meningkatkan 70 persen sejak tahun 2010. Prevalensi kasus diabetes anak di Indonesia pada 2010 adalah 0,028 per 100 ribu jiwa. Kemudian, angkanya naik menjadi 2 per 100 ribu jiwa pada 2023.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi pasien diabetes anak umumnya berusia 10-14 tahun. Jumlahnya, sekitar 46 persen dari total angka yang dilaporkan.
Sementara anak usia 5-9 persen ditemukan berkontribusi terhadap 31,5 persen dari keseluruhan kasus. [Ln]