MANTAN bintang NRL dan All Blacks Sonny Bill Williams mempelopori kampanye penggalangan dana untuk masjid baru di Auckland, hanya beberapa bulan setelah serangan baru-baru ini terhadap Muslim di Selandia Baru.
Dikutip dari aboutislam.net, upaya tersebut dilakukan saat negara tersebut terus pulih dari serangan teror Christchurch tahun 2019, yang menewaskan 51 orang, dan serangan pembakaran di sebuah masjid pada November 2024.
Williams menjadi tamu istimewa di acara malam penggalangan dana yang diselenggarakan oleh Masjid Hillsborough, yang bertujuan mendirikan masjid baru di properti yang menghadap Pelabuhan Manukau.
Masjid ini akan berfungsi sebagai pusat spiritual dan komunitas bagi umat Muslim di wilayah tersebut, yang mendukung pertumbuhan komunitas.
Menurut situs web masjid tersebut, delapan warga Selandia Baru memeluk Islam setiap hari, dan pusat baru ini dirancang untuk menyediakan lingkungan yang ramah bagi mereka.
Penggalangan dana ini dilakukan setelah serangan pembakaran di Masjid Islam Imam Reza di New Lynn, Auckland. Seorang penyusup membakar masjid tersebut, yang berlangsung selama delapan jam sebelum ditemukan.
Serangan itu menyebabkan kerusakan yang signifikan dan membuat komunitas Muslim setempat sangat terpengaruh.
Insiden ini menggarisbawahi kekhawatiran yang terus berlanjut tentang keselamatan umat Muslim di Selandia Baru, yang masih terguncang akibat trauma serangan masjid Christchurch tahun 2019.
Baca juga: Sonny Bill Williams Ingin Terus Menginpirasi Kaum Muda Muslim sebagai Pemimpin
Kampanye Penggalangan Dana untuk Masjid Baru di Auckland Selandia Baru
Williams, seorang advokat pembangunan masjid sejak lama, sebelumnya telah terlibat dalam proyek-proyek masjid yang signifikan. Pada tahun 2023, ia memainkan peran penting dalam pembangunan masjid senilai $5 juta di Carlton, Sydney.
Namun, proyek tersebut menghadapi tentangan dari beberapa penduduk setempat, yang berujung pada konfrontasi sengit antara Williams dan seorang tetangga, yang terekam dalam video.
Selama percakapan tersebut, Williams terekam menanggapi keberatan tersebut dengan mengatakan kepada tetangganya untuk pergi ke Cina.
Kontroversi di Carlton menyoroti ketegangan lokal atas persetujuan pembangunan masjid, dengan kekhawatiran tentang kebisingan dan lalu lintas.
Beberapa warga mengaku mengalami intimidasi, termasuk petasan yang dilemparkan ke halaman mereka dan pelecehan verbal.
Sementara yang lain khawatir nilai properti akan menurun akibat pembangunan tersebut. Tidak ada indikasi bahwa Williams terlibat dalam dugaan pelecehan tersebut.
Williams, bersama dengan atlet lainnya Anthony Mundine, secara pribadi menyumbangkan $200.000 untuk proyek masjid Carlton. Menanggapi penentangan tersebut, Williams menggambarkan para pengkritik masjid tersebut sebagai rasis.
Selain keterlibatannya di masjid, Williams juga aktif dalam komunitas Muslim global. Pada bulan Februari 2024, ia berpartisipasi dalam rangkaian edukasi Faith Events di Malaysia, menyampaikan ceramah tentang pertumbuhan spiritual.
Kemudian pada tahun yang sama, ia diangkat menjadi rektor Universitas Internasional Albukhary di Malaysia, sebuah peran yang ia gambarkan sebagai hak istimewa yang membanggakan.
Williams juga terlibat dalam pekerjaan amal, termasuk menyumbangkan sponsor kausnya ke badan amal kebugaran mental Australia Gotcha4Life pada tahun 2020, bersama dengan sumbangan pribadi sebesar $10.000.
Ia secara konsisten menggunakan platform media sosialnya untuk berbagi pesan selama acara-acara penting Islam, seperti Ramadan, yang selanjutnya menunjukkan komitmennya terhadap keyakinannya dan komunitasnya. [Din]