Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah turut merasakan
manfaat program PNPM Perdesaan. Berbagai infrastruktur desa dibangun untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) untuk PNPM mulai awal program tahun 2009 hingga 2014 di 18 kecamatan yang ada di
Sragen mencapai total Rp127,8 miliar.
Pemerintah melalui PNPM Mandiri menyalurkan dana dengan “mandat penuh” untuk didayagunakan oleh masyarakat sehingga
memberikan manfaat yang maksimal. Selain penyaluran
dana, pemerintah juga memberikan pendampingan dan
fasilitasi baik dari sisi teknis pembangunan, pembuatan
RAB serta pengelolaan dan lapora keuangannya. Para
pendamping PNPM Mandiri ini rata-rata berpendidikan
sarjana yang ditempatkan di setiap kecamatan dengan
tugas mendampingi warga di seluruh desa yang ada di
kecamatan binaannya. Para tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh perempuan juga diajak berembug, sehingga
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dan diterima semua
pihak.
PNPM Mandiri Perdesaan membantu meningkatkan
infrastruktur perdesaan yang sangat dibutuhkan
masyarakat. Penentuan infrastruktur yang akan dibangun
murni merupakan aspirasi masyarakat desa sendiri, bukan
keinginan pimpinan daerah, pimpinan ormas, pimpinan LSM
atau pimpinan lainnya. Semuanya hasil musyarawah
bersama, atau dengan kata lain semua usulan masyarakat
dimusyawarahkan untuk kemudian dibangun secara
bersama-sama. Dalam konteks ini, PNPM Mandiri telah
mengajarkan masyarakat desa berdemokrasi secara sehat
dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Semua
warga masyarakat mememiliki kedudukan dan posisi yang
sama atau sederajat, sama memiliki hak untuk bersuara.
Berbagai pembangunan infrastruktur oleh PNPM Mandiri
telah mengubah wajah desa yang sebelumnya didominasi
jalan tanah, kini banyak yang sudah jalan beton, sehingga
lebih bersih, lebih nyaman, lebih kuat dan lebih
memperlancar lalu lintas masyarakat. Jalan desa yang
sebelumnya hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda
ontel, kini bisa bisa dilewati sepeda motor dan mobil,
sehingga sangat membantu masyarakat desa mengangkut
hasil pertaniannya baik padi, jagung, kedelai maupun
tembakau yang menjadi komoditas unggulan masyarakat
Sragen.
Jalan produksi yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan
salah satunya terdapat di Desa jambeyan Kecamatan
Sambirejo. Di desa ini PNPM Mandiri membangun jalan
rabat beton berikut gorong-gorong plat dan talud jalan
dengan panjang hampir mencapai 1 km. total anggaran
yang terpakai mencapai Rp187,3 juta ditambah Rp10,7 juta
dana dari swadaya masyarakat. Jalan rabat ini sangat
bermanfaat bagi lebih kurang 33 KK di desa tersebut
khususnya untuk membawa hasil-hasil pertanian.
Sebelumnya, jalan tersebut rusak parah sehingga sangat
sulit dilalui bahkan dengan sepeda motor. Kini jalan
tersebut bisa dilalui mobil ukuran sedang. Salah satu
warga pemanfaat, Samto, seorang tukang kayu
mengatakan sangat senang dengan adanya jalan rabat
beton tersebut. Ia bersama warga lain ikut berpartisipasi
membangun jalan tersebut. “Sangat membantu sekali
perbaikan jalan ini. Tahun 2014 ini aktifitas transportasi di
desa kami jadi membaik,” ujarnya.
Jalan rabat beton yang dibangun PNPM Mandiri Perdesaan
juga membantu warga Desa Bendungan Kecamatan
Kedawung. Jalan rabat beton sepanjang 1,14 Km tersebut
dibangun dengan dana sebesar Rp286 juta pada tahun
anggaran 2014. Sebelum diperbaiki, jalan desa tersebut
rusak parah sehingga sulit dilalui terutama saat musim
hujan.
Selain jalan rabat, infrastruktur yang dibangun juga meliputi jembatan
perdesaan. Pembangunan jembatan juga telah mendorong konektivitas atau keterhubungan wilayah di perdesaan semakin kuat. Masyarakat desa yang sebelumnya kesulitan mengakses ke daerah lain, kini
menjadi terbuka dan lebih mudah dengan pembangunan
jembatan beton atau jembatan besi.
Jembatan yang sebelumnya banyak terbuat dari bambu atau kayu dan
hanya bisa dilewati jalan kaki, kini bisa dilewati kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Salah satunya bisa ditemui di Desa Sambirejo Kecamatan
Sambirejo. Dengan alokasi dana senilai Rp219 juta
ditambah Rp10 juta dari swadaya masyarakat, jembatan ini
kini berdiri dengan kokoh. Menurut salah satu warga,
Minto, sebelum adanya jembatan yang dibangun PNPM
tersebut, masyarakat hanya bisa puas dengan jembatan
kecil yang hanya bisa dilewati dengan sepeda motor.
Kini jembatan dengan ukuran 15×4 meter tersebut sudah bisa
dilalui kendaraan roda empat dan menghubungkan dua
desa, yakni Desa Sambirejo dan Desa Kadipiro. Jembatan
tersebut juga didukung dengan adanya pembangunan jalan
rabat beton di Desa Kadipiro sepanjang 50×4 meter untuk
menunjang jembatan tersebut. “Kami sangat berterima
kasih kepada pemerintah atas adanya program PNPM
Mandiri ini, semoga bisa diteruskan ke depan,” ujar Minto.
Selain pembangunan sarana infrastruktur desa, PNPM Mandiri
Perdesaan juga membantu pembangunan sarana pendidikan berupa gedung PAUD.
Di Sragen salah satunya bisa ditemui di Desa Wonokerso Kecamatan
Kedawung. Gedung PAUD dengan luas 54 meter persegi
tersebut dibangun dengan dana PNPM sebesar Rp44 juta
ditambah Rp25 juta dari dana swadaya masyarakat.
Dengan gedung PAUD tersebut lebih kurang 32 murid bisa
belajar dan bermain bersama 4 orang guru. Sebelum ada
gedung tersebut, kegiatan PAUD dilakukan di salah satu
rumah warga yang hanya memiliki kapasitas 15 orang. Kini
PAUD di Desa Wonokerso sudah dilengkapi dengan sarana
bermain anak yang berasal dari swadaya masyarakat dan
pada tahun 2014 PNPM Mandiri mengalokasikan dana
Rp49 juta untuk membangun pagar batu gedung tersebut.
PNPM Mandiri juga menyentuh sektor perekonomian desa
dengan adanya program simpan pinjam perempuan. Salah
satunya terdapat di Kampung Baru Desa Bendungan
Kecamatan Kedawung, yakni Kelompok SPP PKK RT 26 A.
Kelompok SPP yang terdiri dari 9 orang anggota ini
terbentuk pada tahun 2010.
Saat itu mereka hanya meminjam Rp9 juta untuk membantu permodalan usaha kecil milik para anggota. Setelah mengalami peningkatan usaha dan tidak pernah menunggak, kelompok ini rutin
meminjam setiap tahun, yakni Rp18 juta pada tahun 2012,
Rp28 juta untuk tahun 2013, kemudian Rp35 juta pada
tahun 2014 dan lunas pada Agustus lalu, kemudian mereka
meminjam lagi Rp42 juta di bulan yang sama.
Dana pinjaman tersebut dimanfaatkan oleh para anggota
untuk meningkatkan modal usaha mereka yang semakin
membaik. Seperti yang dituturkan oleh bendara kelompok,
Herawati Utami Dewi (37 tahun). Ia sangat senang dengan
adanya dana SPP PNPM Mandiri karena mendapat
tambahan modal untuk usaha kripiknya. Setiap tahun
pesanan kripiknya semakin meningkat, meskipun baru akup
pasar di Kabupaten Sragen saja. Dengan dibantu 3 orang
karyawannya, dalam sebulan ia bisa memproduksi puluhan
ribu kg kripik tela, sukun, jamur, dan kripik kentang bumbu,
tanpa bahan kimia berbahaya seperti penggaring dan
pengawet.
“Dana dari PNPM Mandiri ini bisa memberi
suntikan dana ketika ada pesanan besar yang jika dengan
modal sendiri belum bisa dipenuhi. Jadi ini sangat
membantu sekali,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sri Sunarni, ketua
Kelompok SPP PKK RT 26 A. Toko baju yang dikelolanya
semakin meningkat dengan adanya peningkatan modal dari
PNPM Mandiri. Awalnya ia hanya membuka toko kecil-
kecilan, kini meningkat menjadi toko baju dan sepatu.
Sebagai usaha rumahan, penghasilan yang diperoleh cukup
membantu perekonomian keluarganya, terutama untuk
menyekolahkan anak.
Menurutnya, dana SPP tersebut tidak saja membantu permodalan usaha perempuan desa tapi juga sebagai ajang organisasi kecil perempuan desa yang berbasis ekonomi.
“Kami tidak saja mendapat pinjaman modal, tetapi juga ada pelatihan ketrampilan dari pendamping yang membantu kami untuk terus
meningkatkan usaha kami,” ujarnya.
Ia berharap program PNPM Mandiri Perdesaan bisa terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Secara nasional anggaran PNPM Mandiri dari tahun tahun 2007 hingga tahun 2014 sebesar Rp 72,56 triliun.
Sepanjang tahun 2007 – 2013 PNPM Mandiri Perdesaan
membangun 520.878 unit jalan sepanjang 650.978
km, 314.315 unit jembatan, 319.463 unit irigasi, 350.000
unit sarana air bersih, 236.977 unit mandi cuci kakus
(MCK), 2.733 unit pasar desa, listrik untuk 3.666 desa,
80.224 unit sekolah, 12.884 unit polindes/posyandu, dan
lain sebagainya. Sedangkan PNPM Mandiri Perkotaan
telah membangun 125.988 unit jalan sepanjang 479.900
km, 77.555 unit drainase, 7.987 unit jembatan, 15.567
unit MCK, 8.438 unit sarana air bersih, 989 unit
penerangan umum, 3.289 unit gerobak sampah, 13.456
unit rumah, 393 sarana pendidikan, 1.200 unit sarana
kesehatan, 1.232 unit sarana perdagangan, 355 unit
irigasi, 4.500 unit pembuangan limbah, dan lain-lain.
Selain membangun infrastruktur, PNPM Mandiri
juga menyalurkan dana bergulir kepada kaum perempuan
untuk tambahan modal berdagang melalui program Simpan
Pinjam untuk Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) untuk masyarakat umum. Pada periode
2007 – 2013 dana untuk kegiatan usaha yang digulirkan
mencapai Rp 12,5 triliun yang dimanfaatkan oleh sekitar 6
juta orang. (Diana dan Erlina Sari /setkab.go.id)