ChanelMuslim.com – Jumlah pengguna dan transaksi Crypto Currency kian meningkat. Data dari Kementrian Perdagangan, bahwa pengguna Crypto mencapai 11,2 juta orang pada Januari 2022.
Dari segi nilai transaksi, mata uang kripto juga menunjukkan perkembangan yang tak kalah signifikan hingga mencapai angka 856 triliun dengan investor pasar modal berkisar 7 juta investor.
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati menyampaikan pandangannya terkait dengan persoalan mata uang kripto yang mulai menjadi komoditas investasi baru yang banyak diminati di Indonesia.
Anis menyoroti jumlah pengguna mata uang kripto yang mengalami peningkatan pesat pada awal tahun 2022.
Baca Juga: Penjelasan MUI tentang Hukum Cryptocurrency
Ia mengkhawatirkan pengawasan pemerintah saat ini yang belum mampu mengimbangi pesatnya perkembangan crypto currency hingga memicu ketidakstabilan di pasar keuangan Indonesia.
Menurutnya, peran Lembaga pengawasan yang ada saat ini perlu diperkuat. Sebagaimana diketahui saat ini, yang melakukan fungsi pengawasan di pasar crypto saat ini adalah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Bappebti dibutuhkan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan lebih ketat karena jumlah investor dan transaksinya sudah besar. Hal ini untuk mengantisipasi dan memitigasi moral hazard, kecurangan, penipuan, dan sebagainya,” tambah Politisi Senior PKS ini.
Anis juga mengimbau ada informasi yang berimbang terkait kripto ini sehingga masyarakat tidak saja mengetahui tentang keuntungan menggunakan kripto, tetapi juga mengetahui resikonya.
Baca Juga: Hukum Bertransaksi Menggunakan Mata Uang Kripto (Cryptocurrency)
Jumlah Pengguna dan Transaksi Crypto Currency Kian Meningkat
Di Indonesia, Bank Indonesia menyatakan bahwa kepemilikan kripto sangat berisiko dan sarat akan spekulasi karena tidak ada otoritas yang bertanggung jawab.
Apalagi, tak sedikit negara-negara di Asia juga melarang penggunaan mata uang kripto.
Menilik lebih jauh, Anis juga memaparkan data proporsi pengguna crypto currency yang didominasi oleh generasi milenial.
“Saat ini, mayoritas investor crypto berusia 18-35 tahun, yakni mencapai 66% dari keseluruhan jumlah investor,” papar Anis.
Anggota DPR RI dengan Dapil DKI Jakarta I ini mengapresiasi antusiasme generasi milenial untuk berpartisipasi aktif di sektor keuangan.
Akan tetapi, Anis menganjurkan untuk tidak serta merta terjebak dalam euforia crypto yang menjanjikan persentase profit yang begitu menjanjikan dalam setiap transaksinya.
Sebagai gantinya, Anis mengimbau generasi milenial memilih opsi lain dengan berkontribusi pada sektor rill yang sudah jelas dapat menggerakkan roda perekonomian negara.[ind]