MENANGGAPI krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Ketua Umum Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI), Ust. Bachtiar Nasir, menyerukan kepada seluruh alumni Timur Tengah di Indonesia untuk segera bertindak dan mengambil peran aktif dalam membantu rakyat Palestina yang mengalami kelaparan ekstrem.
Berdasarkan laporan resmi dari lembaga internasional seperti World Food Programme (WFP), Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan PBB, situasi di Gaza telah mencapai titik kritis.
Per 21 Juli 2025, sepertiga penduduk Gaza tidak makan selama beberapa hari berturut-turut.
Hingga kini, lebih dari 2,1 juta jiwa berada dalam kondisi rawan pangan, dengan setidaknya 19 orang meninggal akibat kelaparan dalam sepekan terakhir, serta 71 anak dilaporkan wafat akibat malnutrisi sejak awal konflik.
“Kita tidak bisa lagi tinggal diam. Gaza sedang sekarat, dan ini adalah panggilan iman serta tanggung jawab moral kita semua, khususnya para alumni Timur Tengah yang telah menimba ilmu dan semangat perjuangan dari negeri-negeri yang sama-sama memahami makna perlawanan dan keadilan,” tegas Ust. Bachtiar Nasir.
JATTI Serukan Aksi Nyata Alumni Timur Tengah untuk Gaza
Seruan Resmi Ketua Umum JATTI
Sebagai bentuk respon atas tragedi kemanusiaan ini, JATTI mengeluarkan seruan resmi sebagai berikut:
1. Mengajak seluruh alumni Timur Tengah di seluruh Indonesia untuk menggalang kepedulian dan aksi nyata, baik dalam bentuk penyebaran informasi, dukungan advokasi, maupun kontribusi dalam gerakan kemanusiaan untuk Palestina.
2. Mendorong para alumni untuk memanfaatkan platform dakwah dan pendidikan yang dimiliki, baik di pesantren, masjid, kampus, maupun media sosial, guna menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina dan menolak penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
3. Memfasilitasi koordinasi antaralumni Timur Tengah lintas generasi dan lintas institusi guna membentuk jaringan aksi kemanusiaan yang terintegrasi dan tepat sasaran, serta membuka kanal sinergi dengan lembaga-lembaga bantuan terpercaya.
4. Mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil sikap yang lebih kuat dan aktif dalam menekan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas krisis ini, serta memastikan keterlibatan Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan yang adil.
“Sebagai alumni Timur Tengah, kita bukan hanya lulusan lembaga pendidikan, tapi juga pewaris amanah keilmuan dan perjuangan. Gaza hari ini adalah panggilan sejarah bagi kita untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku pembela kemanusiaan,” pungkas Ketua Umum JATTI.[Sdz]