PENGURUS Pusat Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia (JATTI) mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Kerja sama Islam (OKI), Liga Arab untuk segera melakukan sidang darurat khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
Pernyataan sikap terkait konflik di Palestina dan Masjid Al Aqsha itu disampaikan oleh Ketua Umum JATTI Ustaz KH. Bakhtiar Nasir, Lc., M.M., Selasa (10/10/2023) dalam keterangan tertulis.
“Masjid Al-Aqsha sebagai bumi Isra Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah mengalami penistaan dari Yahudi Zionis dan radikalis sejak munculnya penjajahan Israel di Palestina,” tulis Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).
Puncak penistaan terbaru adalah pembiaran dari pihak Israel terhadap pelaksanaan ritual-ritual ibadat Yahudi yang terlarang di dalam Masjid Al-Aqsha sejak awal tahun baru Ibrani pada September 2023 kemarin.
“Pada saat bersamaan, kaum muslimin Palestina di sekitar Al-Quds yang berusaha keras menjaga kesucian Masjid Al-Aqsha justru mendapatkan tindakan kekerasan,” lanjutnya.
Menurut UBN, ketika dunia terdiam dan para pemimpinnya tidak berbuat apapun untuk merespon pelanggaran-pelanggaran Israel terhadap bumi Isra Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tersebut, pejuang perlawanan Palestina di Gaza dengan gagah berani dan tekad kuat mengambil tindakan yang merupakan hak rakyat Palestina dan umat Islam untuk menghukum pelanggaran-pelanggaran Israel tersebut.
Seperti diketahui, pada Sabtu (7/10/2023), komando operasi dengan sandi “Taufan Al-Aqsha” yang artinya “Badai Aqsha” berhasil menampakkan kelemahan dan kegagalan penjajah Israel dalam menghadapi kekuatan dan strategi pejuang perlawanan Palestina.
“Melalui udara dengan paralayang dan darat dengan mobil serta berjalan kaki, pejuang dan rakyat Palestina di Gaza yang telah 16 tahun diblokade berhasil merobohkan pembatas-pembatas Israel,” jelas UBN.
Usaha awal “Taufan Al-Aqsha” ini berhasil menguasai permukiman-permukiman ilegal Israel yang dibangun di sekitar Gaza. Peralatan militer dan beberapa tawanan dari pihak Israel berhasil direbut.
“Operasi Taufan Al-Aqsha ini dimulai di saat yang strategis di mana penjajah Israel berada di puncak kezhalimannya terhadap Al-Aqsha dan sedang terlena dengan pelanggaran mereka,” ungkapnya.
Terlebih, hari Sabtu menjadi hari libur dan lengah bagi mereka. Sekali lagi, ini menunjukkan kesiapsiagaan perlawanan Palestina dan kelengahan dan kelemahan penjajah Israel.
Namun tentu saja, rakyat Palestina serta para pejuang telah mengetahui dengan pasti bahwa bersamaan dengan kemenangan besar ini ada ancaman besar lainnya yang menanti mereka.
Penjajah Israel tentu tidak akan diam dipermalukan dengan hukuman yang memang sudah seharusnya mereka terima.
Serangan dan kezaliman berikutnya dari para penjajah Israel akan mereka lancarkan dan merengek kepada negara-negara pro zionis agar menekan perlawanan Gaza.
baca juga: JATTI Bershalawat, KH Bachtiar Nasir Ungkap Perbedaan Politisi dan Negarawan
Jalinan Alumni Timur Tengah di Indonesia Desak OKI Gelar Sidang Darurat Bahas Kekerasan di Palestina
Mendengar dan menyaksikan beragam informasi kebiadaban yang dilakukan oleh Zionis Israel, PP JATTI dengan tegas menyatakan sikapnya.
JATTI menyatakan bangga dan bersyukur atas keberanian dan kemenangan Taufan Al-Aqsha yang dilakukan oleh para pejuang perlawanan dan rakyat Palestina.
“Menekankan bahwa perlawanan terhadap penjajah adalah hak yang melekat pada rakyat Palestina yang terjajah hingga mereka mendapatkan kemerdekaannya dengan Al-Quds menjadi ibukotanya,” lanjut UBN.
JATTI juga merasa sangat prihatin dengan kekerasan yang terjadi di Palestina dalam beberapa bulan terakhir, dan menyatakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang wafat dengan iringan doa semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“PP JATTI mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penguasa dan tentara zionis Israel terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa,” tulisnya.
Membunuh manusia yang tidak berdaya, menurut JATTI, adalah perbuatan yang tidak berperi kemanusiaan, kejahatan yang sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia, pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Hak-hak Masyarakat Sipil yang dilindungi oleh hukum Internasional, yang dilakukan oleh pemerintah zionis Israel yang sama sekali tidak menghormati dan menjunjung nilai kemanusiaan.
JATTI juga mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab untuk segera melakukan sidang darurat khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina dalam beberapa bulan terakhir.
“Kami berharap kepada pihak-pihak yang bertikai hendaknya dapat menahan diri serta melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk provokasi dan konfrontasi,” lanjutnya.
Menurut JATTI, apabila dipandang telah melakukan pelanggaran, PBB dapat memberikan sanksi berat kepada pemerintah zionis Israel.
JATTI juga mendesak negara-negara yang selama ini memiliki interest terhadap masalah Timur Tengah, terutama Palestina, seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Iran, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya untuk mengambil langkah-langkah cepat agar kekerasan di Palestina tidak semakin meluas ke wilayah
lainnya.
“Jika kekerasan penguasa zionis Israel tidak segera dihentikan dan diselesaikan, dikhawatirkan akan terjadi aksi perlawanan yang ditujukan kepada negara-negara yang dianggap melindungi dan membela Israel serta kemungkinan terjadinya aksi selanjutnya yang dapat menyebabkan jatuhnya korban yang lebih banyak,” tambahnya.
JATTI juga mendesak kepada Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang memiliki hubungan diplomatik dengan zionis Israel untuk MEMBEKUKAN dan atau MEMUTUSKAN hubungan tersebut sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga terealisasinya pembebasan Masjid Al Aqsha dari cengkeraman zionis Israel dan tegaknya Negara Palestina dengan ibukotanya Al Quds.
Selain itu, JATTI mendorong dan mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk kembali mengambil inisiatif dan langkah-langkah diplomatik yang sangat serius dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sebagai usaha untuk menyelesaikan masalah Palestina secara komprehensif, dengan mempertahankan hak rakyat Palestina
untuk merdeka dengan ibukotanya Al Quds.
“Kami juga menyerukan kepada umat beragama, khususnya umat Islam di Indonesia, untuk menggalang solidaritas politik, kemanusiaan, dan dukungan spiritual bagi perjuangan rakyat Palestina karena sesungguhnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk membela kaum yang tertindas dan terzhalimi,” tegasnya.
JATTI ingin menyadarkan kembali dunia terkhusus seluruh rakyat negeri tercinta Indonesia, bahwa warga Palestina adalah saudara kita.
“Hak hidup mereka wajib kita perjuangkan dan kita lindungi dengan seluruh kemampuan dan kekuatan yang kita miliki,” lanjutnya.
Tanah Palestina adalah tanah yang dibebaskan oleh Amirul Mukminin Umar Ibn Khattab pada masa kekhalifahannya dengan tanpa menumpahkan setitikpun darah penduduknya.
JATTI mendorong dunia Islam untuk berdiri tegak bersama perjuangan Palestina dengan advokasi, diplomasi, politik dan kemanusiaan.
“Kami menegaskan bahwa rakyat Palestina hari ini mewakili umat Islam dan negara-negara Islam lainnya yang seharusnya juga berkewajiban untuk menjaga Masjid Suci Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama dan tempat Isra Mi’raj Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,” tandasnya.
JATTI menyerukan kepada para Dai dan Umat Islam di Indoneisa untuk tidak berhenti bersuara dan mendukung dengan doa dan harta.
Perang opini di berbagai media di Indonesia, menurut JATTI, sangat dibutuhkan di mana beberapa kalangan di dalam negeri berusaha mengkhianati semangat politik luar negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan untuk melawan penjajahan Israel.
“JATTI menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar terus mengikuti perkembangan penindasan zionis Israel terhadap warga Palestina, dan selama itu masih berlangsung maka wajib hukumnya MEMBOIKOT dan TIDAK MENGGUNAKAN seluruh produk-produk Israel yang diketahui telah banyak beredar di bumi Republik Indonesia,” tutup UBN.[ind]