ISTRI Wali Kota Blitar, dikabarkan sedang melaksanakan shalat tahajud ketika ia dan suaminya disergap perampok di kamar rumah dinas.
Sebuah berita tak sedap menimpa Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, MPd. bersama istrinya. Kejadian itu berlangsung pada Senin dini hari (12/12) di rumah dinas sang wali kota.
Menurut Santoso kepada wartawan, saat itu ia sedang tidur ketika tiba-tiba pintu kamarnya digedor-gedor dari luar. Sementara istrinya sedang melaksanakan tahajud.
“Memang biasanya, sekitar jam 3, istri saya melaksanakan tahajud,” ucapnya menjelaskan keadaan istrinya saat peristiwa itu terjadi.
Pria kelahiran 1961 ini pun bergegas membukakan pintu. Ia mengira ada petugas yang membangunkan karena ada gempa.
Santoso dan istri langsung disergap oleh perampok. Ia diminta telungkup untuk kemudian dilakban mata dan mulutnya. Tangan dan kakinya pun diborgol. Sementara istrinya tetap dalam keadaan berdiri.
Selain dipukuli dan ditendang, Santoso diancam perampok jika tidak menunjukkan tempat penyimpanan uang. “Kalau tidak ditunjukkan, istri saya akan ditelanjangi,” jelasnya menirukan ucapan perampok yang jumlahnya sekitar tiga orang.
Ayah dua anak ini pun segera menunjuk ke arah lemari. Selain uang, kalung dan cincin yang dikenakan istrinya saat tahajud pun dirampas perampok. Sementara dua anaknya memang tidak tinggal di rumah dinas.
Kejadian itu hanya berlangsung setengah jam. Setelah itu, para perampok melarikan diri.
Santoso berteriak-teriak minta tolong. Tapi ia baru menyadari kalau satpol PP yang bertugas ternyata sudah dilumpuhkan perampok.
Pihak kepolisian setempat dikabarkan tengah melakukan penyelidikan kasus yang tergolong langka ini. Yaitu, perampokan di rumah dinas kepala daerah. [Mh]