PASUKAN Israel telah mengebom sebuah sekolah yang terkait dengan PBB di Gaza tengah, tempat pengungsian warga Palestina berlindung, menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 70 orang.
Para pejabat dari kantor media pemerintah Gaza dan Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi jumlah korban tewas, termasuk 14 anak-anak dan 9 perempuan, menyusul serangan dini hari Kamis (06/06/2024) yang menghantam sekolah al-Sardi dan rumah-rumah di kamp Nuseirat.
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk serangan pada hari Kamis itu sebagai pembantaian yang mengerikan dan mengatakan banyak perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dan terluka.
Kantor berita Palestina Wafa mengatakan ribuan pengungsi Palestina sedang berlindung di sekolah al-Sardi, yang terkait dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), ketika sekolah tersebut diserang.
Ismail al-Thawabta, juru bicara kantor media pemerintah Gaza, mengatakan sejumlah besar korban tewas dan terluka tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah, yang telah mencapai kapasitas klinis tiga kali lipat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Israel ini adalah bukti nyata genosida, pembersihan etnis terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak serta orang-orang terlantar di Jalur Gaza,” katanya kepada wartawan.
Jumlah korban tewas dan luka memenuhi rumah sakit, “Yang dipenuhi pasien terluka tiga kali lipat melebihi kapasitas klinisnya”, tambahnya. “Ini menandakan bencana nyata yang akan menyebabkan peningkatan jumlah martir yang lebih besar lagi.”
Militer Israel mengkonfirmasi pemboman tersebut, dengan mengatakan bahwa jet tempurnya menyerang kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat.
Mereka mengklaim pemboman tersebut menghilangkan teroris yang berencana melakukan serangan terhadap pasukannya.
Hamas menolak pernyataan Israel.
“Pendudukan menggunakan kebohongan terhadap opini publik melalui cerita palsu dan dibuat-buat untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” kata al-Thawabta kepada kantor berita Reuters.
Baca juga: Serangan Belatung dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh Bagi Warga Gaza yang Kekurangan Gizi
Israel Mengebom Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang
Serangan terhadap al-Sardi terjadi ketika pasukan Israel meningkatkan pemboman mereka di Gaza bahkan ketika Amerika Serikat dan para mediator terus berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan sebelum serangan terbaru di Nuseirat, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 102 orang dalam 24 jam.
Serangan ini termasuk serangan terhadap kamp pengungsi Bureij dan Maghazi, yang juga berlokasi di Gaza tengah.
Doctors Without Borders, dalam pernyataannya pada Rabu pagi, menggambarkan situasi di Gaza sebagai apokaliptik.
Kelompok tersebut, yang dikenal dengan singkatan MSF dalam bahasa Perancis, mengatakan Rumah Sakit Al-Aqsa telah menerima 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka sejak Selasa, dan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
“Bau darah di IGD rumah sakit pagi ini sungguh tak tertahankan. Ada orang tergeletak di mana-mana, di lantai, di luar. Jenazah dibawa dalam kantong plastik. Situasinya sangat memprihatinkan,” kata Karin Huster, pejabat MSF.
Sumber: aljazeera
[Sdz]