ISRAEL telah membunuh sedikitnya 27 warga Palestina dan melukai 77 lainnya di Gaza yang terkepung, menandai pelanggaran baru terhadap kesepakatan gencatan senjata bulan lalu yang ditengahi oleh AS, dengan pembantaian yang terjadi selama kunjungan Putra Mahkota Saudi ke Washington DC.
Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pada hari Rabu (19/11/2025) bahwa serangan Israel menargetkan wilayah tempat pasukannya telah ditarik berdasarkan perjanjian gencatan senjata.
Dilansir dari trtworld, bahwa 17 perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang dibantai oleh Israel.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tentara Israel juga mengonfirmasi serangan terhadap al-Mawasi di Khan Younis, Gaza selatan.
Israel melakukan tiga serangan terpisah terhadap Kota Gaza di utara wilayah Palestina dan selatan Khan Younis, menurut badan Palestina.
Setidaknya 12 orang meninggal oleh Israel di wilayah Kota Gaza, sementara 10 orang lainnya tewas dalam serangan di Khan Younis.
Ketiga serangan Israel itu jauh melampaui “garis kuning” imajiner yang disepakati yang memisahkan wilayah yang masih diduduki Israel dan wilayah yang telah ditarik pasukan Israel, menurut petugas medis, saksi mata, dan media Palestina.
Israel Kembali Melanggar Gencatan Senjata, Membunuh 27 Warga Palestina dalam Pemboman Baru
Salah satu serangan ditujukan pada gedung milik otoritas keagamaan Muslim di lingkungan Zeitoun, dan serangan Khan Younis ditujukan pada klub yang dikelola PBB, keduanya menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi.
“Petugas darurat terus mencari korban selamat dan mengevakuasi korban luka, karena jumlah korban kemungkinan akan bertambah,” lapor kantor berita WAFA.
Baca juga: Pemukim Israel Membakar Rumah dan Lahan Pertanian Warga Palestina
Israel melaksanakan pembantaian itu saat Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sedang mengunjungi ibu kota AS.
Selama kunjungannya, ia mengadakan diskusi pertahanan dan perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump dan menyatakan kesediaan untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham dengan Israel, asalkan ada jalan yang jelas menuju kenegaraan Palestina.
Trump telah berulang kali mengklaim telah menghentikan tujuh konflik dalam tujuh bulan, termasuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.[Sdz]




