ChanelMuslim.com- Sebuah momen yang langka terjadi, ketika pertemuan antara Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Kalimat berisi nasihat disampaikan UAS kepada Prabowo dan diliput oleh TVOne.
Dialog diawali dari kata pembuka Prabowo yang menanyakan fenomena apa yang ditangkap UAS saat berceramah akhir-akhir ini (di tahun politik, red).
UAS pun menjawab dengan tenang dan santai. “Yang sering saya lihat dari para jamaah yang hadir, mereka memperlihatkan simbol dua jari,” ucap UAS.
“Saya pun sedikit memprotes kepada mereka: kenapa harus dua jari? Bukankah kalian memiliki sepuluh jari?” sambung UAS dengan nada canda.
Prabowo pun tersenyum spontan, ikut larut dalam canda UAS. UAS tetap dengan wajah seriusnya, dan tidak memperlihatkan wajah canda sama sekali.
UAS melanjutkan, saya sampaikan itu agar tidak salah atau diduga orang sedang kampanye. Karena mungkin saja di acara ceramah itu ada panitia pengawas pemilu.
“Saya pun menyampaikan kepada para jamaah bahwa saya tidak sedang kampanye. Tapi, tetap saja, mereka menunjukkan pose dua jari kepada saya,” jelas UAS masih dengan ekspresi serius kepada Prabowo.
Nasihat dari seorang ulama kepada UAS
UAS melanjutkan ceritanya kepada Prabowo bahwa ia pernah bertemu dengan seorang ulama yang spesial. Spesial karena, masih menurut UAS, ulama itu bukan ulama masyhur atau terkenal.
“Ia seorang ulama yang tidak dikenal banyak orang. Orangnya zuhud, tidak mau makan nasi dari beras yang dijual di pasar. Kecuali, yang ditanam langsung dari petani. Karena takut terciprat hukum riba dari transaksi beras di pasar,” jelas UAS.
Ia juga, lanjut UAS, tidak mau meminum air kecuali dari sumber air yang langsung ia gali sendiri. Orang yang begitu hati-hati dengan makanan dan minuman yang masuk ke perutnya. Sangat hati-hati.
Ulama ini hanya mau bertemu dengan orang yang ia izinkan untuk bisa ia temui, masih penjelasan dari UAS. “Pernah ada menteri datang, tapi ia usir,” ungkap UAS.
“Saya juga khawatir kalau saya juga diusir, kan malu saya disebut orang sebagai ustaz tapi diusir oleh ulama,” ucap UAS masih dengan khas candanya.
“Tapi alhamdulillah, beliau mau berbincang-bincang dengan saya sampai setengah jam,” lanjutya.
Dalam perbincangan itu, tambah UAS, ulama itu memegang tangan saya. Ia mengatakan sudah lima kali bermimpi, dan yang ia temui dalam mimpi itu sosok yang bernama Prabowo.
“Sejak pertemuan dengan ulama itu, saya menjadi bingung sendiri. Berhari-hari saya tidak bisa tidur karena memikirkan hal tersebut. Kenapa Allah pertemukan saya dengan ulama itu, dan kenapa ulama itu menceritakan mimpinya kepada saya?” ungkap UAS.
Akhirnya, masih penuturan UAS, saya sudahi kebimbangan saya. “Saya harus sampaikan ini kepada umat sebelum Pilpres dilakukan,” ujarnya.
Prabowo begitu tercenung dengan cerita UAS yang begitu mengungkit keberadaan dirinya.
UAS minta dua syarat jika Prabowo terpilih
“Pak, saya sampaikan agar amanah disampaikan kepada ahlinya. Apa maksud ahlinya? Ibarat seperti dalam sebuah keranjang yang di situ ada pisau, bunga, dan pena. Tiga barang tersebut harus disampaikan kepada orang yang tepat. Pisau diberikan kepada anak muda agar mereka berburu di hutan. Bunga untuk para wanita yang akan bermanfaat untuk suami mereka, dan mainan untuk anak-anak yang akan gembira dengan hal itu,” ujar UAS.
Jangan salah memberikan barang kepada yang bukan orangnya, masih menurut UAS. Bayangkan kalau pisau diberikan kepada anak-anak, itu akan membahayakan dirinya.
Prabowo pun mengangguk-angguk tanda memahami apa yang dimaksud UAS dengan sampaikan amanah kepada ahlinya.
“Dua hal yang saya minta jika Bapak terpilih Insya Allah,” ucap UAS yang disimak begitu serius oleh Prabowo.
“Pertama, jangan undang saya ke istana. Biarkan saya tetap di hutan untuk menyampaikan dakwah kepada anak-anak pedalaman,” ungkap UAS yang masih ditanggapi anggukan oleh Prabowo.
“Dan yang kedua, jangan berikan saya jabatan. Apa pun itu,” pungkas UAS.
Hadiah dari UAS untuk Prabowo
Terakhir, UAS menjelaskan bahwa dalam akhlak Islam, seorang disunnahkan untuk memberikan hadiah kepada orang yang dicintai.
“Saya bukan orang yang banyak duit,” ucap UAS. “Saya hanya bisa memberikan Bapak minyak wangi dari kayu gaharu. Ini sebagai tanda bahwa Bapak akan memberikan wewangian kepada banyak orang,” jelas UAS.
Berikutnya, lanjut UAS, saya hadiahkan Bapak tasbih kesayangan saya yang saya peroleh dari Madinah. UAS pun mengeluarkan dua benda itu untuk diberikan kepada Prabowo.
Tasbih ini khusus bapak gunakan untuk berdzikir di tengah malam sendirian, jelas UAS. “Zikir yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illaLlah,” ucap UAS.
UAS pun mengacupkan kalimat zikir itu yang diikuti Prabowo. Dalam kesempatan itu, UAS sempat memegang dada sebelah kiri Prabowo untuk memantapkan zikir yang diucapkan agar meresap kedalam hati.
Terakhir, UAS mendoakan Prabowo. UAS membacakan doa dalam bahasa Arab yang kemudian ia artikan, dan Prabowo mengamini doa UAS. (Mh)