ChanelMuslim.com – Berhaji dalam usia muda adalah dambaan semua orang. Termasuk dengan Muhammad Aidil yang pada tahun ini dipanggil Allah menyempurnakan rukun Islam dengan berhaji ke tanah suci dalam usia muda, 23 tahun. Muhammad Aidil menjadi jemaah haji termuda di kloter MES-12.
Aidil, begitu ia disapa, bersama ibu, ayah dan kakak akan berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
“Alhamdulillah saya diberikan Allah kemudahan, keluarga mendaftar bersama dan tahun ini kami bisa bersama-sama berangkat,” cerita Aidil yang mengaku mendaftar haji sejak tujuh tahun lalu kepada Dirjen PHU Medan dilansir laman kemenag.go.id, Jumat (3/8).
Dapat berhaji di usia relatif muda, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi alumni Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan ini. Dengan berhaji di usia muda, Aidil merasakan ini menjadi pengalaman spiritual tersendiri bagi dirinya.
“Selepas haji nanti, saya berharap dapat membawa perubahan bagi diri pribadi dan lingkungan,” tutur mahasiswa Fakultas Psikologi ini.
Anak ketiga dari tiga bersaudara ini pun menuturkan, dapat berhaji di usia muda memberikan keuntungan tersendiri.
Fisik yang lebih kuat, diharapkan Aidil dapat membuat dirinya lebih dapat memaknai ibadah haji yang banyak melakukan aktivitas fisik.
“Dengan begitu, mudah-mudahan lebih bisa memaknai esensi berhaji,” kata Aidil.
Untuk memantapkan langkahnya ke tanah suci, Aidil mengaku melakukan sejumlah persiapan. Persiapan yang utama menurut Aidil adalah memantapkan hati agar dapat memenuhi panggilan Allah sepenuh jiwa. Aidil mengaku berusaha melakukan yang terbaik agar dapat lancar melaksanakan ibadah haji. Mulai dari memperbaiki ibadahnya sehari-hari hingga mengikuti panduan manasik.
“Tentunya juga dengan melakukan persiapan fisik selama di tanah air. Salah satunya dengan melakukan pola hidup sehat,” kata Aidil menambahkan.
Melihat para jemaah dalam rombongannya lebih dari 70 persen telah berusia lanjut, Aidil menyampaikan pesan bagi pemuda muslim di Indonesia. Ia berharap, banyak pemuda muslim Indonesia yang menyegerakan diri untuk berhaji. Ini menurut Aidil adalah bentuk ikhtiar agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik bagi masyarakat, bangsa dan agama. Karena esensi menjadi haji menurut Aidil adalah saat ia dapat memberikan perubahan baik bagi lingkungan sekitarnya.
“Tentu saya berharap bisa membagi pengalaman spiritual ini kepada teman-teman,” tutup Aidil. (jwt/kemenag)