IKADI (Ikatan Dai Indonesia) mengecam kekerasan aparat Israel kepada warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Selanjutnya, IKADI meminta Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas untuk melindungi Komplek Masjid Al-Aqsa.
“Mengecam keras penyerbuan yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel terhadap Masjidil Aqsa yang merupakan tempat suci sekaligus kiblat pertama bagi umat Islam, lebih ironis lagi hal itu justru dilakukan usai umat Islam di Al-Quds menunaikan salat Jumat dan dilakukan di bulan suci Ramadan, dan telah mengakibatkan jatuhnya ratusan korban luka, dan lebih dari 400 lainnya ditangkap,” kata Ketua Umum IKADI Ahmad Kusyairi Suhail dalam keterangan tertulis, Ahad (17/4/2022).
Ustaz Kusyairi mengatakan pihaknya menuntut Israel untuk menghentikan pelecehan terhadap tempat suci umat Islam di Palestina.
Dia juga meminta Israel mengakhiri segara malam kekerasan terhadap warga Palestina.
“IKADI juga menuntut otoritas Zionis Israel untuk menghentikan segala macam bentuk pelecehan terhadap tempat suci umat Islam di Palestina, khususnya Masjidil Aqsa, dan menjamin agar peristiwa serupa tidak terulang kembali,” tambahnya.
Baca Juga: IKADI Lantik Pengurus Baru Periode 2022-2027
IKADI Kecam Israel atas Penyerbuan di Masjid Al Aqsha
“Otoritas Zionis Israel harus mengakhiri segala macam bentuk kekerasan, penindasan dan pembantaian yang ditujukan terhadap rakyat Palestina, juga menjamin dan melindungi hak-hak mereka untuk beribadah dan menjalankan hak-hak sipil mereka, serta menuntut dibukanya akses kepada dunia luar untuk memantau langsung kondisi mereka,” jelasnya.
Selain itu, IKADI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas. IKADI berharap Indonesia bisa melakukan hal itu melalui PBB hingga OKI.
“Mendesak pemerintah Republik Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia untuk mengambil sikap tegas dan langkah konkret untuk melindungi Masjidil Aqsha, sekaligus menghentikan tragedi kemanusiaan di Palestina melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan berbagai organisasi internasional lainnya, terus mendorong terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dan mengakhiri penjajahan Israel terhadap Palestina, dimana hal itu selaras dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945,” kata Dosen Pasca Sarjana UIN Jakarta itu.
IKADI lalu meminta seluruh pengurus wilayah untuk aktif melaksanakan aksi solidaritas. IKADI juga mengajak umat Isman untuk memanjatkan doa untuk warga Palestina.
“Menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Wilayah IKADI di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif bersama dengan elemen umat Islam lainnya dalam melaksanakan aksi solidaritas untuk muslim Palestina. Mengajak kepada seluruh umat Islam untuk memanjatkan doa dan melaksanakan Qunut Nazilah, semoga Allah Ta’ala menolong umat Islam yang ada di Palestina dan juga di belahan dunia lainnya yang saat ini sedang mengalami penindasan,” jelasnya.
Sebelumnya, IKADI baru saja menggelar pelantikan pengurus baru periode 2022 – 2027, pada Jumat (25/3/2022) di Hotel Santika, Jakarta.
Banyak nama-nama tokoh nasional yang menjadi Anggota Pakar di IKADI.
Ustaz Kusyairi mengatakan bahwa IKADI siap berkolaborasi dengan siapapun untuk mewujudkan visi IKADI.
“Alhamdulillah kami sudah silaturahim dengan banyak tokoh nasional dan pakar-pakar dan kami sampaikan keinginan kami agar mereka bisa membersamai IKADI, berjuang bersama IKADI sesuai visi kami,” ujar Ustaz Kusyairi.
Selanjutnya, selain merancang program Ramadan, IKADI juga berencana untuk bersilaturahim dengan ormas lain, seperti PBNU dan Muhammadiyah.
“Kami menyadari bahwa dakwah ini tidak bisa dilakukan sendiri, kami butuh berkolaborasi, bersinergi dengan kementerian dan ormas lain agar banyak potensi bergabung untuk sama-sama mewujudkan visi Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamiin,” tegasnya.
IKADI tercatat sebagai Ormas Islam yang beranggotakan lebih dari 10 juta orang dengan jumlah pengurus daerah yaitu 360 orang.
Ketua Umum IKADI terpilih Ustaz Dr. Ahmad Kusyairi Suhail, M.A. mengatakan bahwa kepengurusan periode ini mengalami peningkatan jumlah SDM.
“Kepengurusan periode ini diisi oleh jauh lebih banyak orang, yaitu 104 orang ketimbang periode lalu yang berjumlah 35 orang,” kata Ustaz Kusyairi.
Peningkatan jumlah tersebut merupakan respon dari visi besar IKADI yang ingin menjadi perekat umat.
“Sesuai amanat Munas pada Desember 2021, IKADI mendeklarasikan sebuah visi besar yaitu menjadi ormas perekat umat dan bangsa melalui rahmatan Islam lil alamin dalam bingkai NKRI,” tambah Ustaz Kusyairi yang juga merupakan Dosen Ilmu Tafsir UIN itu.
Selain itu, ia melanjutkan, dalam kepengurusan periode ini, bergabung para SDM unggul dan guru besar dari berbagai latar belakang pendidikan.
“Dalam kepengurusan ini bergabung SDM unggul, beberapa guru besar dari berbagai latar belakang pendidikan. Mereka berkolaborasi untuk membangun Indonesia lebih baik,” tambah Ustaz Kusyairi.
PP IKADI kini tampil lebih siap dalam merangkul dan membimbing ummat Islam Indonesia dengan bertambahnya jumlah Bidang dan Departemen dalam struktur kepengurusan tingkat pusat tersebut.[ind]