ChanelMuslim.com – Tepat pada peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945, Dompet Dhuafa bersama masyarakat meresmikan Masjid Merah Putih Al Istiqomah Dompet Dhuafa, Ronting, Manggarai Timur, Flores.
Acara berlangsung dari pukul 08.00 WITA, diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri dari pelajar tsanawiyah, aliyah, tokoh adat, tokoh masyarakat dan anggota masyarakat lainnya.
Masjid berkubah merah putih itu dibangun kembali oleh Yayasan Dompet Dhuafa sejak 7 Agustus 2017, dalam ukuran yang lebih besar dan megah dari masjid yang semula pembangunannya dirintis oleh Tuan Guru Amazena pada 1942.
Masyarakat muslim Ronting yang umumnya nelayan, hari itu tidak melaut untuk menghormati dan memperingati hari kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia. Malam menjelang 17 Agustus, masyarakat Ronting mengadakan syukuran di Masjid Al Istiqomah Dompet Dhuafa di bawah pimpinan KH Ahmad Shonhaji, selaku Direktur Dakwah dan Layanan Masyarakat dilanjutkan tausiyah oleh Imam Rulyawan, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.
Kemudian menjelang fajar menyingsing di hari kemerdekaan, KH Ahmad Shonhaji kembali mengadakan pengajian membahas Surat Al Alaq tentang membaca fenomena alam.
Pada pelaksanaan upacara bendera, Parni Hadi, selaku inisiator, pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika, dalam pidatonya menyampaikan bahwa kita masih harus terus berjuang untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan kemiskinan di Indonesia.
Untuk itu, Parni Hadi menekankan pentingnya bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas dalam upaya membebaskan kaum dhuafa dari kemiskinan.
Dengam diresmikannya Masjid Al Istiqomah Dompet Dhuafa diharapkan memberi manfaat dan maslahat dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin.
Parni Hadi melanjutkan pidatonya bahwa banyak para pahlawan dan syuhada yang gugur di berbagai medan pertempuran dalam mencapai kemerdekaan. Ada di antara mereka yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tetapi banyak juga yang jasadnya berada di dasar laut, di sungai, bahkan di hamparan ngarai yang jasadnya bersemayam tanpa nama.
Selain pahlawan Nasional yang namanya disebut dalam sejarah seperti Bung Karno, Bung Hatta dan pahlawan lainnya, Parni Hadi menyebut juga bahwa Tuan Guru Yang Mulia Amazena adalah seorang pahlawan. Pahlawan atas jasanya merintis pembangunan masjid Al Istiqomah di dusun Ronting, Desa Satar Kampas, Kabupaten Manggarai Timur, Flores.
Dengan mengenakan pakaian adat, Parni Hadi menyatakan dirinya dan Dompet Dhuafa, sudah menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Ronting.
Terpanggilnya Dompet Dhuafa membantu pembangunan Masjid Al Istiqomah Ronting berkat ajakan Yayasan Bina Swadaya yang dipimpin Bambang Ismawan.
Melalui relawannya Grace Hesty bekerjasama dengan ketua Takmir Masjid Al Istiqomah Abuya Syafruddin, mendampingi pembangunan masjid Al Istiqomah Ronting hingga berdiri megah.
Disampaikan Bripka Muhammad Nur, bahwa masyarakat Ronting sejak dulu adalah masyarakat yang hidup dengan rukun dan damai dalam menjaga semangat toleransi beragama.
Parni Hadi menyampaikan pula dengan ditandai fajar menyingsing di hari kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, hadirnya masjid Al Istiqomah Dompet Dhuafa sebagai pusat peradaban.
Maka terbitlah harapan bagi masyarakat ronting menuju hari yang lebih baik. Di pelataran masjid yang sama, beberapa hari sebelumnya tanggal 11 Agustus 2019 telah dilaksanakan pemotongan hewan kurban dari program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa sebanyak 11 ekor sapi.
Hampir semua sapinya berasal dari pemberdayaan sentra ternak Dompet Dhuafa di Ronting. Sebagai peran Dompet Dhuafa memaknai ajaran Islam Rahmatan lil’alamin melalui gerakan dakwah bil qolam dan bil lisanilhal.
Selamat atas diresmikan Masjid Al Istiqomah dan Selamat Hari Kemerdekaan RI.
[red/rilis]