ChanelMuslim.com – Salah satu masalah gizi di Indonesia yang masih menjadi keprihatinan bersama adalah stunting atau pertumbuhan tidak optimal (kerdil). Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen. Melihat hal ini Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa meluncurkan gerakan Sahabat Relawan ASI (SERASI) dalam memberikan pendampingan dan edukasi tentang betapa pentingnya ASI untuk pencegahan stunting, (26/1).
“Kondisi stunting tersebut perlu disadari oleh kalangan millenial terutama terkait dengan upaya yang bisa dilakukan sejak remaja, persiapan pranikah sampai dengan menikah dan optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan dimulai dari masa kehamilan sampai lahir dan anak berusia 2 tahun menjadi kunci penting dalam membangun kesadaran hidup sehat serta melahirkan generasi bebas stunting,” ujar dr. Yeni Purnamasari, MKM. sebagai General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa.
Momentum hari gizi nasional ke-60 tahun 2020 mengambil tema Gizi Optimal untuk Generasi Milenial. Menyoroti perihal stunting, Indonesia mengalami triple burden masalah gizi, yaitu defiesiensi kalori dan protein dengan angka 3 di antara 10 balita stunting (30,8 %), 1 di antara 10 balita wasting (10,2 %), 2 di antara 10 balita underweight (17,7 %), kelebihan kalori dengan data 1 di antara 10 balita obesitas (8%), dan defisiensi zat gizi mikro dengan data 1 di antara 2 ibu hamil menderita anemia (48,9 %) dan 3 di antara 10 remaja menderita anemia (Riskesdas 2018).
Dari tiga beban tersebut, stunting menjadi permasalahan serius yang memerlukan perhatian dan intervensi berbagai pihak. Stunting menjadi salah satu tolok ukur HCI (Human Capital Index) Indonesia. HCI Indonesia sendiri pada tahun 2018 adalah 0,53 atau berada di peringkat ke 87 dari 157 negara. Data tersebut akan mampu memperkirakan anak-anak Indonesia yang lahir saat ini, 18 tahun kemudian hanya dapat mencapai 53 persen dari potensi produktivitas maksimumnya. Sehingga HCI dapat dijadikan rujukan untuk melihat tingkat pencapaian pembangunan SDM di Indonesia dan merancang prioritas dan target pembangunan nasional yang selaras dengan SDGs.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya, mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik serta akan mengalami gangguan metabolik (beresiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung) pada saat dewasa.
Dompet Dhuafa dalam mengatasi dan mencegah stunting, lebih besar pada upaya edukasi dan pendampingan keluarga mengenai pentingnya optimalisasi melalui program Jaring Kesehatan Ibu dan Anak (JKIA). Periode remaja, edukasi pentingnya sadar reproduksi sehat dan menjaga asupan gizi seimbang dilakukan dalam program Kesehatan Reproduksi (Kespro). Program tersebut dilaksanakan di 12 provinsi di Indonesia diantaranya di Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, Jogja, Purwokerto, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Jawa Timur dan Papua. [Wnd/rls]