ChanelMuslim.com – Sekjen DPW PKB Jawa Barat Sidkon Djampi meminta bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018 Ridwan Kamil untuk kembali ke rencana awal dalam menentukan calon Wakil Gubernur pendampingnya, dengan cara musyawarah mufakat antar pantai pendukung.
Jika Ridwan Kamil tidak mengikuti sarannya, PKB mengancam akan mencabut dukungan politik terhadap Wali Kota Bandung tersebut.
"Salah satu komitmen bersama itu dalam penetapan calon wakil gubernur yang akan mendapingi Kang Emil," ujar Sidkon saat ditemui di Kantor DPW PKB Jabar, Jalan Haruman 3 Kota Bandung, Senin (18/12).
Berdasarkan kesepatan penetapan calon wakil gubernur akan ditetapkan bersama partai pengusung melalui mekanisme musyawarah. Tujuannya, agar tidak ada dominasi salah satu pihak dalam penetapan calon pendamping Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
"Parpol yang jumlah kursinya paling banyak maupun sebaliknya, pentapan cagub tetap harus disepakati semua partai koalisi," tegasnya.
Seiring berjalannya waktu, tutur Sidkon, setiap pendukung untuk mengajukan bakal calon wagub yang akan mendampingi kang Emil. Lalu, akan muncul beberapa nama seperti Uu Ruhmazul Ulum dari PPP, Nasdem menyodorkan Saan Mustofa, dari PKB Syaiful Huda, dan dari Golkar memunculkan Daniel Mutaqin.
"Dan kami dapat info Golkar mencabut usungan untuk Kang Daniel sebagai pendamping Kang Emil," katanya.
Terlepas dari itu, tambah Sidkon, bahwa komitmen awal penetapan calon gubernur berdasarkan musyawarah itu harus tetap dijalankan. Sebab, musyawarah merupakan komitmen bersama.
"Tapi jika komitmen penetapan calon gubenur itu tidak dijalankan berdasarkan musyawarah partai pengusung, maka hanya satu kata dari PKB buat kang Emil, good bye (selamat tinggal)" tegasnya.
Sidkon menambahkan, PKB pun selama ini mengalami kekecewaan dengan Kang Emil terkait komunikasi. Emil sangat sulit diajak bertukar pikiran, bahkan diajak berkomunikasi melalui telepon pun pihak PKB, kerap tidak mendapat respon.
"Kita kan bukan sekedar nelepon. Komitmen yang sudah dibangun, tentu harus di-update melalui komunikasi yang intensif. Lha, ini sekedar ditelpon aja sulit. Akhirnya komunikasi kita mandek," ucap Sidkon dengan nada kecewa.
Dengan demikian Sidkon meminta semua partai pengusung jangan pula kegenitan termasuk Emil, bisa tetap sejalan dengan komitmen awal. "Ya harapan kita mari kita usung Kang Emil dengan tetap menjalani komitemen kebersamaan," paparnya.
Seperti diketahui, dari empat parpol yang siap mendukung Ridwan Kamil untuk Pilgub Jabar 2018, hanya PKB, Golkar, dan PPP yang menyodorkan kadernya, untuk dipilih oleh Ridwan Kamil sebagai pendamping. Namun Emil lebih memilih menggunakan mekanisme semacam konvensi untuk menentukan pasangannya.
PKB termasuk Golkar dan PPP akhirnya melontarkan sikap serupa, yakni ancaman tarik dukungan terhadap Ridwan Kamil. PKB sendiri menyodorkan nama Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jabar sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil.
"Kami minta Ridwan Kamil untuk kembali ke mekanisme awal, yaitu musyawarah mufakat. Biarkan kami yang menentukan siapa calon pendamping yang paling layak berdasarkan kesepakatan, bukan sepihak Ridwan Kamil yang menentukan," pungkas Sidkon.
Akhir pekan lalu, beredar surat keputusan DPP Partai Golkar yang menyatakan mencabut SK dukungan partai Golkar terhadap pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqin. Di saat yang sama, DPP PPP mempertimbangkan kembali dukungan terhadap Ridwan Kamil dengan mengusulkan Uu Rhuzanul Ulum sebagai calon pendamping Ridwan Kamil. (ilham/*)