chanelmuslim.com – Siapa yang tidak mengenal Gen Halilintar? Tentu sebagian besar di antara kita sudah mengenal ya nama itu. Gen Halilintar (diambil dari nama sang Ayah, Pak Halilintar) adalah julukan sebuah keluarga Muslim Indonesia yang dinilai sangat unik serta inspiratif dan menimbulkan banyak kekaguman.
Keluarga hebat berdarah Minangkabau-Arab-Cina ini menjadi terkenal setelah sang ibu yang merupakan alumnus FEUI (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) ini menulis buku yang berjudul Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team pada awal 2015. Buku yang banyak diminati publik ini bercerita tentang keluarganya yang telah melakukan perjalanan bisnis keliling dunia, ke 100 negara dengan memboyong seluruh anggota keluarga tanpa didampingi asisten atau pembantu.
Keluarga kompak ini beranggotakan 6 orang anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Di samping dua orang tua yang berprofesi sebagai pengusaha, yaitu Halilintar Anofial Asmid (ayah) dan Lenggogeni Faruk (ibu). Semua anak mereka sejak kecil juga sudah dilatih untuk memiliki jiwa wirausaha. Mereka sudah membuka beragam bisnis yang disesuaikan dengan passion mereka. Seperti di bidang kuliner, fashion, travel agent, musik, foto dan videografi yang mana marketer dan modelnya adalah adik-adik mereka sendiri yang mereka juluki sebagai “asisten” atau “staff magang”.
Bisa dibayangkan ya bagaimana serunya suasana ketika keluarga ini berkumpul dalam satu tempat? Seperti yang terjadi pada kemarin sore pukul 15.30-14.30 di SDIT Al Barkah Cimanggis Depok, mereka semua (minus dua anak karena sedang mengisi acara lain) hadir dalam acara Seminar Parenting yang diadakan oleh Dompet Dhuafa.
Mereka memulai dengan sebuah perkenalan yang disambut sangat antusias oleh sekitar 100 hadirin itu. Dimulai dari sang ayah Halilintar Anofial Asmid (kelahiran 13 Oktober 1968), Ibu Lenggogeni Faruk (29 Oktober 1972), Muhammad Attamimi Halilintar (Atta, 20 November 1994) sang pengusaha travel agent, Sohwa Mutamima Halilintar (Sohwa, 25 April 1996) sang arranger dan pencipta lagu, Sajidah Mutamimah Halilintar (Sajidah, 17 Juli 1997) sang chef dan fashion designer, Muhammad Thariq Halilintar yang saat itu tidak hadir namun tetap mereka perkenalkan sebagai teknisi keluarga (Thariq, 29 Januari 1999), Abqariyyah Mutammimah Halilintar (Abqariyyah, 13 Juli 2000) yang saat itu juga tidak hadir namun juga tetap diperkenalkan sebagai asisten teknisi, Muhammad Saaih Halilintar (Saaih, 16 Maret 2002) sang marketer handal, Siti Fatimah Halilintar (Fatim, 26 September 2003) sang guru bahasa Inggris, Muhammad Al Fateh Halilintar (Fateh, 25 Februari 2006), Muhammad Muntazar Halilintar (Muntaz, 20 Mei 2008) sang orator yang fasih berbahasa Inggris dan bercita-cita menjadi presiden, Siti Saleha Halilintar (Saleha, 1 Oktober 2010) yang bercita-cita menjadi model muslimah dan Muhammad Shalaheddien El-Qahtan Halilintar (Qahtan, 9 Agustus 2012) yang masih sangat malu-malu.
Mereka sangat tampak begitu kompak memberikan materi motivasi kepada para hadirin yang sebagian besar adalah para orang tua. Sang ibu mengatakan bahwa, “Sejak menikah, kami sebagai orang tua sudah menyiapkan pattern (pola) didik anak. Yaitu harus sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad S.A.W. Kami bertawakal juga pada Allah, berapapun anak yang akan Allah karuniakan pada kami. Kami percaya bahwa setiap anak membawa rejekinya masing-masing dan itu yang membuat kami tidak takut memiliki banyak anak. Lagipula Rasulullah akan merasa bangga di yaumil akhir nanti jika melihat bahwa ummatnya berada pada jumlah yang banyak.”
Sang ayah menambahkan bahwa, “Pendidikan itu sangat penting dan inilah yang menjadi prioritas utama keluarga kami. Karena pendidikan itu adanya di hati. Sedangkan yang di otak itu adalah pengajaran. Jika hati anak sudah dididik, maka otomatis pengajaran yang masuk ke dalam otak anak akan lebih mudah.”
Mereka menutup penampilan mereka hari itu dengan membawakan sebuah lagu karya Sohwa Halilintar yang berjudul “I Love you Mommy” dan sebuah lagu cover dari Maher Zain yang berjudul “One Big Family” dan mengajak serta hadirin untuk turut bernyanyi. (ra/ind)